Lebih dari setengah penumpang pesawat terbang dari China ke Milan, Italia dinyatakan positif COVID-19. Mengingat seiring amukan COVID-19 di China kini, negara tersebut tengah bersiap untuk membuka perbatasan perjalanan luar negeri.
"Pada penerbangan pertama, dari 92 penumpang, 35 (setara 38 persen di antaranya) positif (COVID-19). Pada penerbangan kedua, dari 120 penumpang, 62 (52 persen) positif," ungkap anggota dewan kesejahteraan regional Lombardy, Guido Bertolaso, dalam konferensi pers dikutip dari Sky News, Kamis (29/12/2022).
Lebih lanjut dikutip dari Fortune, menyusul kasus tersebut, otoritas kesehatan Italia akan melakukan tes COVID-19 terhadap semua pendatang dari China. Pihak Kementerian Kesehatan juga akan melakukan pengujian untuk mencari tahu kemungkinan masuknya varian Corona baru.
Jika ditemukan jenis baru, pemerintah Italia akan memberlakukan pembatasan yang lebih ketat terhadap perjalanan dari China.
Pada Rabu (28/12), pemerintah Italia membahas jumlah penumpang Milan dalan penerbangan dari China tersebut. Mengacu pada informasi dari Menteri Kesehatan Orazio Schillaci, sebagian besar dari mereka yang dites positif tidak menunjukkan gejala. Namun media lokal melaporkan, para pejabat khawatir perihal potensi varian Corona baru yang muncul dari China.
Sebelumnya selama tiga tahun, China memberlakukan aturan ketat penanganan COVID-19 'Zero-COVID'. Namun kebijakan tersebut diprotes besar-besaran oleh publik karena dinilai berimbas pada ekonomi dan psikologis masyarakat.
Hingga awal Desember ini, Presiden Xi Jinping mencabut kebijakan tersebut untuk memulihkan kemerosotan ekonomi. Beredar anggapan, dicabutnya kebijakan tersebut memicu lonjakan kasus COVID-19 besar-besaran di China kini.
Simak Video "Bantahan China soal Tudingan Tidak Transparan Terkait Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/kna)