Fujifilm sebagai raksasa di bidang fotografi terus melakukan diversifikasi bisnis. Salah satu sektor yang terus ditekuni dan mencatatkan keuntungan bagi korporasi adalah teknologi layanan medis atau kesehatan.
Fujifilm memadukan kecanggihan teknologi di bidang pencitraan atau pembuatan film dengan produk teknologi yang dibutuhkan industri kesehatan. Presiden Direktur Fujifilm Indonesia Masato Yamamoto mengungkapkan teknologi layanan pemeriksaan kesehatan yang berkualitas akan membantu memudahkan tugas tenaga kesehatan dalam mendiagnosa penyakit sehingga bisa mengambil keputusan yang tepat.
"Harapan kami, setiap orang dapat menerima perawatan medis berkualitas tinggi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (30/12/2022).
Yamamoto menjelaskan salah satu inovasi Fujifilm untuk industri kesehatan adalah pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk menciptakan alat mamografi beresolusi tinggi yang dapat mendeteksi dini gejala kanker payudara.
Seperti yang diketahui, kanker payudara merupakan tumor ganas nomor satu yang menjadi momok bagi kaum perempuan di seluruh dunia. Karenanya, deteksi dini akan berdampak signifikan terhadap tingkat harapan dan kualitas hidup penderita kanker payudara.
Di sinilah teknologi mamografi Fujifilm berperan. Teknologi mamografi ini diakui berkontribusi dalam deteksi dini kanker payudara.
Dengan teknologi mamografi ini, tenaga profesional atau ahli medis akan terbantu dalam deteksi dini kelainan pada tubuh pasien. Tidak hanya itu, pasien akan sangat terbantu untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan akurat terkait penyakit yang dideritanya.
Yamamoto menegaskan tujuan inilah yang menjadi salah satu alasan Fujifilm terus meningkatkan resolusi mamografi dan mengurangi beban radiasi bagi pasien dalam menjalani tes mamografi. Usaha ini dilakukan dengan memanfaatkan pengetahuan pencitraan sinar-X dan teknologi pemrosesan gambar yang telah dikembangkan selama lebih dari 80 tahun.
![]() |
"Fujifilm terus mengembangkan teknologi mamografi untuk memantau kelainan sekecil apapun pada payudara. Kami juga menyediakan peralatan mamografi digital yang lembut pada pasien dengan radiasi rendah," tuturnya.
Lebih lanjut, Yamamoto mengungkapkan salah satu yang dapat diandalkan dari teknologi mamografi Fujifilm adalah Digital Mammography. Sistem teknologi peralatan medis yang hanya boleh dioperasikan oleh tenaga profesional ini menggunakan flat panel detector (FPD).
Inovasi canggih ini mampu memproduksi gambar yang jelas lewat penggunaan sinar X-ray dengan dosis minim dan memberikan kecepatan hasil gambar berkualitas dalam waktu 15 detik saja. Sistem ini menggunakan software AEC (i-AEC) yang dikombinasikan dengan teknologi untuk menganalisis gambar secara otomatis terhadap masing-masing jenis payudara.
Yamamoto juga menyebutkan teknologi mamografi Fujifilm memiliki QC Mamografi, yakni teknologi yang berfungsi untuk mengelola data kontrol kualitas pada peralatan mamografi secara terpusat dan lebih cepat. Penggunaaan alat ini pun kira-kira hanya memerlukan waktu 10 menit di laboratorium Fujifilm.
Data kontrol ini akan semakin akurat dengan bantuan Fujifilm FCR, yang merupakan merupakan alat radiografi pertama yang mampu mendigitalkan gambar x-ray di dunia. Sistem tersebut dapat menghasilkan gambar x-ray resolusi tinggi dengan tingkat radiasi rendah.
Dengan adanya teknologi canggih ini, Yamamoto memastikan tingkat keamanan para pasien yang menggunakan teknologi AI Fujifilm. Yamamoto menuturkan keunikan teknologi AI yang dimiliki Fujifilm mampu memadukan antara pendekatan human intelligence (HI) atau kecerdasan manusia dengan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Sebagai total healthcare company yang memiliki teknologi dan pengetahuan yang dikontribusikan pada kesehatan masyarakat, layanan Fujifilm mencakup mulai dari pencegahan, diagnosis, hingga pengobatan.
Yamamoto pun menegaskan Fujifilm akan terus berinovasi untuk menawarkan solusi dan menciptakan tatanan dunia yang lebih sehat melalui produk teknologi bidang kesehatan yang akan menunjang kinerja para ahli atau profesional di bidang medis.
(fhs/ega)