Kanker Tulang: Penyebab, Gejala, Jenis, dan Cara Pengobatannya

Kanker Tulang: Penyebab, Gejala, Jenis, dan Cara Pengobatannya

Bayu Ardi Isnanto - detikHealth
Senin, 02 Jan 2023 19:58 WIB
Kanker Tulang: Penyebab, Gejala, Jenis, dan Cara Pengobatannya
Foto ilustrasi: Frieda Isyana Putri/detikHealth
Jakarta -

Kanker dikenal sebagai penyakit mematikan dan belum ada obatnya. Namun bukan berarti penyakit kanker tidak bisa ditangani. Salah satu jenis kanker ialah kanker tulang yang menyerang tulang pada bagian tertentu.

Kanker ini pun bisa menjalar ke bagian tubuh lain sehingga bisa menjadi sangat ganas. Maka kita harus mengetahui gejalanya agar bisa mencegah sedini mungkin.

Pada artikel ini akan kita bahas segala sesuatu mengenai kanker tulang, mulai dari pengertiannya, jenis kanker tulang, apa gejalanya hingga cara penanganan atau pengobatannya. Selengkapnya simak ulasan di bawah ini ya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa itu Kanker Tulang?

Berdasarkan situs Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, kanker tulang adalah kanker yang menyerang tulang. Baik itu bersumber pada tulang tersebut maupun bersumber dari bagian tubuh lain yang kemudian menyerang ke tulang.

Tulang yang dapat diserang oleh penyakit kanker ialah tulang pada seluruh bagian tubuh. Akan tetapi kebanyakan yang diserang ialah pada bagian tangan dan kaki. Kanker tulang dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu kanker tulang primer, metastasis tulang dan kanker tulang lain.

ADVERTISEMENT

Dilansir dari laman Indonesian Orthopedic Association, kanker tulang termasuk kanker ganas yang bisa menyerang siapa pun. Akan tetapi kanker ini sangat jarang terjadi pada orang dewasa.

Kanker terjadi saat sel mulai bertumbuh di luar kendali. Sel di hampir semua bagian tubuh dapat menjadi kanker dan bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Apa Penyebab Kanker Tulang?

Penyebab atau faktor risiko terjadinya kanker pada seseorang mungkin bisa berbeda-beda. Termasuk pada kanker tulang, ada beberapa kemungkinan yang menjadi penyebab atau faktor risiko.

1. Kelainan Genetik

Kelainan genetik atau mutasi dari gen tertentu bisa menyebabkan kanker tulang. Misalnya pada seseorang yang pernah mengalami retinoblastoma atau kanker mata yang jarang ditemukan pada anak. Kanker mata ini terjadi karena adanya mutasi genetik. Dengan demikian, anak tersebut juga berisiko mengalami kanker tulang.

2. Radiasi

Paparan radiasi yang tinggi (di atas 60 Gy) dari suatu pengobatan yang pernah dialami seseorang membuatnya berisiko mengalami kanker tulang pada bagian yang terpapar radiasi.

3. Penyakit Paget

Penyakit ini merupakan gangguan proses regenerasi tulang, yakni ketika terjadi resorpsi tulang yang berlebihan dan diikuti pembentukan tulang baru. Tulang menjadi tebal namun rapuh sehingga berisiko untuk patah.

4. Sindrom Langka

Seseorang yang pernah menderita sindrom Li-Fraumeni, yaitu sebuah kondisi genetika yang langka, maka akan lebih berisiko terkena kanker tulang.

5. Trauma

Trauma pada tulang akibat benturan dan lain-lain disebut bisa menjadi penyebab terjadinya kanker tulang. Namun hal ini belum bisa dibuktikan secara empirik.

6. Hernia Umbilikus

Jika seseorang mengalami penyakit hernia umbilikus sejak lahir, maka akan berisiko mengalami kanker tulang.

Bagaimana Gejala Kanker Tulang?

Penyakit kanker biasanya tidak diketahui sampai muncul suatu gejala pada bagian tubuh tertentu, begitu pula pada kanker tulang. Apa saja gejalanya?

1. Nyeri

Gejala paling umum seseorang mengalami kanker adalah merasakan nyeri pada tulang yang terdampak. Memang awalnya nyeri hanya muncul pada saat tertentu, sehingga sering diabaikan penderitanya. Namun lama-lama nyeri ini dirasakan secara terus menerus dan terasa lebih berat.

2. Bengkak

Setelah nyeri, bagian tulang yang terdampak akan muncul bengkak. Benjolan awalnya hanya kecil, namun lama-lama terus membesar.

3. Patah tulang

Sel kanker akan membuat struktur tulang menjadi rapuh dan dapat mengakibatkan patah. Pada tahap ini, pasien akan merasakan nyeri hebat yang datang tiba-tiba pada tulang yang terdampak.

4. Gejala lain

Jika kanker menyerang tulang belakang, maka akan terjadi penjepitan saraf tulang belakang yang kemudian menimbulkan gejala rasa kebas atau perubahan sensasi atau kekuatan otot ekstremitas melemah. Gejala lainnya, kanker tulang menyebabkan penurunan berat badan dan memicu rasa lemah.

Jenis-jenis Kanker Tulang Primer (Sarkoma)

Seperti dijelaskan pada bab pengertian kanker tulang di awal tadi, jenis kanker tulang ada dua, yaitu primer dan sekunder. Kanker tulang primer disebut juga sarkoma. Berikut ini beberapa jenis kanker tulang primer.

1. Osteosarkoma

Osteosarkoma merupakan kanker tulang primer yang paling umum, yaitu kanker yang bermula di sel tulang. Kanker ini sering ditemukan pada seseorang yang berusia muda antara 10 hingga 20 tahun. Namun ada sebagian kecil kasus osteosarkoma yang berkembang pada usia lanjut, yaitu sekitar 60-70 tahun.

Kanker ini paling banyak ditemukan di area tulang yang sedang berkembang pesat, misalnya sekitar lutut mulai dari ujung bawah paha hingga ujung atas tulang betis. Derajat keganasan kanker ini dibedakan menjadi dua, yaitu rendah dan tinggi. Derajat inilah yang menentukan stadium kanker tersebut.

Pada derajat keganasan rendah jenisnya yaitu parosteal dan low-grade central. Pada derajat keganasan tinggi, jenisnya yaitu osteoblastik, kondroblastik, fibroblastik, small cell, telangiectatic, juxtacortical high grade.

2. Kondrosarkoma

Kanker tulang primer ini bermula dari sel tulang rawan. Biasanya kasus ini terjadi pada orang yang lebih tua dari usia 20 tahun. Pada usia ini, risiko perkembangannya meningkat hingga sekitar usia 75 tahun. Pria dan wanita memiliki risiko yang sama terkena kanker ini.

Kanker tulang primer ini diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu derajat keganasan rendah, sedang atau tinggi. Semakin tinggi derajat keganasan maka semakin cepat kondrosarkoma berkembang dan peluang terjadinya penyebaran tumor ke organ lain lebih tinggi.

3. Tumor Ewing

Tumor ewing atau sarkoma ewing ini bisa berkembang di tulang atau bisa juga dari jaringan lunak dan organ lain. Biasanya tumor ini ditemukan pada tulang panjang ekstremitas.

Kanker ini sering ditemukan pada orang dewasa yang berusia kurang dari 30 tahun. Nama kanker ini sesuai dengan orang yang pertama kali mendeskripsikan penyakit tersebut, yaitu dr James Ewing pada 1921.

Jenis-jenis Kanker Tulang Sekunder

Selain kanker tulang primer, ada juga kanker tulang lain. Kanker tulang jenis lainnya ini adalah kanker yang biasanya ditemukan di tempat lain, tetapi muncul di tulang. Perlakuannya pun tidak seperti kanker tulang.

1. Limfoma non-Hodgkin

Kanker ini biasanya ditemukan di kelenjar getah bening, tetapi ada juga yang ditemukan di tulang. Prognosis dari limfoma non-Hodgkin pada tulang mirip dengan limfoma non-Hodgkin lainnya dari subtipe dan stadium yang sama.

2. Multiple Myeloma

Kanker ini sering ditemukan di tulang, tetapi bukan termasuk dalam kanker tulang primer. Kanker ini merupakan kelainan dari sel plasma sumsum tulang. Myeloma terkadang muncul sebagai tumor tunggal, tetapi ada juga yang menyebar ke sumsum tulang lainnya.

Metastasis Tulang

Metastasis tulang adalah kanker yang berasal dari bagian tubuh lain dan kemudian menyerang ke tulang. Kanker metastasis ini biasanya ditemukan seiring terjadinya kanker stadium lanjut pada bagian tubuh lain.

Misalnya kanker paru-paru kemudian menyebar ke tulang. Kanker ini pun tetap ditangani sebagai kanker paru-paru, bukan kanker tulang. Metastasis tulang biasa ditemukan di tulang belakang, panggul, tungkai atas, lengan atas, tulang rusuk dan tulang kepala.

Bagaimana Cara Mendiagnosa Kanker Tulang?

Diagnosis kanker tulang dapat dilakukan tim dokter yang terdiri dari dokter spesialis ortopedi ahli onkologi, dokter spesialis radiologi dan dokter ahli patologi anatomi. Diagnosis dilakukan berdasarkan beberapa pemeriksaan.

1. Radiologi Sinar X

Rata-rata kanker tulang dapat dilihat dengan sinar x atau x-ray. Bentuk dan lokasi kanker akan tampak berbentuk tidak beraturan, juga dapat berbentuk seperti lubang pada tulang.

2. Radiologi CT-Scans

Pemeriksaan radiologi menggunakan Computed Tomography Scans (CT Scans) digunakan untuk memeriksa apakah kanker tulang sudah menyebar ke paru-paru.

3. Radiologi MRI

Pemeriksaan radiologi menggunakan Magnetic Resonance Imaging (MRI) digunakan untuk melihat perluasan kanker tulang ke jaringan di sekitarnya, misalnya otot, pembuluh darah dan saraf. MRI juga bisa digunakan untuk mengevaluasi keterlibatan saraf tulang belakang pada kanker yang melibatkan tulang belakang.

4. Scan Tulang Radionuklida

Cara ini dilakukan untuk mendapatkan citra tulang menggunakan substansi radioaktif nuklir. Hasilnya akan menunjukkan apakah kanker telah menyebar ke tulang-tulang lain. Pemeriksaan ini

5. Pemeriksaan PET Scans

Aktivitas perkembangan sel tubuh abnormal pada kanker dapat dideteksi dengan Positron Emission Tomography (PET) Scans. Cara ini dilakukan untuk mengevaluasi penyebaran sel kanker tulang pada jaringan atau organ lain di seluruh tubuh dengan cara mendeteksi aktivitas metabolik dari sel-sel tumor tersebut.

6. Biopsi

Cara terakhir ialah mengambil sampel sel untuk dievaluasi. Cara ini dinamakan biopsi. Biopsi biasa dilakukan untuk menunjang temuan pada pemindaian radiologi.

Tahapan Kanker Tulang dari Stadium 1 sampai 4

Dari hasil diagnosis di atas, tim dokter akan menentukan stadium kanker yang dialami pasien. Ada dua sistem pengklasifikasian stadium ini, yaitu Musculoskeletal Tumor Society (MSTS)/Enneking dan American Joint Committee on Cancer (AJCC) edisi ke 7.

Berdasarkan Musculoskeletal Tumor Society (MSTS) / Enneking klasifikasi stadium kanker tulang ialah sebagai berikut:

  • I A: tingkat keganasan rendah, lokasi intrakompartemen, tanpa metastasis
  • I B: tingkat keganasan rendah, lokasi ekstrakompartemen, tanpa metastasis
  • II A: tingkat keganasan tinggi, lokasi intrakompartemen, tanpa metastasis
  • II B: tingkat keganasan tinggi, lokasi ekstrakompartemen, tanpa metastasis
  • III: ditemukan adanya metastasis.

4 Cara Pengobatan Kanker Tulang

Pengobatan atau penanganan kanker yang utama adalah operasi. Akan tetapi operasi juga dibarengi dengan cara lain, misalnya kemoterapi, radioterapi dan mifamurtide.

1. Operasi

Operasi bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu pengangkatan tulang dan amputasi. Pengangkatan tulang dilakukan jika kanker belum menyebar keluar dari tulang. Operasi dilakukan untuk merekonstruksi tulang atau sendi yang terinfeksi kanker atau menggantinya dengan tulang/sendi buatan.

Sementara amputasi biasanya dilakukan jika operasi kanker tulang tidak berhasil atau terjadi infeksi pascaoperasi. Amputasi juga dilakukan jika kanker tulang telah menyebar, seperti menuju saraf, pembuluh darah, serta kulit.

2. Kemoterapi

Kemoterapi dilakukan dengan pemberian obat-obatan. Pada kanker tulang, obat-obatan dimasukkan ke dalam pembuluh darah melalui infus. Kemoterapi dilakukan sebelum operasi agar sel kanker menyusut sehingga tidak perlu dilakukan amputasi.

Kemoterapi juga dilakukan setelah operasi dengan tujuan agar kanker tidak muncul kembali. Namun apabila kanker tulang sudah tidak bisa ditangani dengan cara apapun, kemoterapi biasanya hanya untuk memperlambat gejala.

Adapun efek samping kemoterapi antara lain rambut rontok, kelelahan, diare, sariawan, mual dan muntah, serta melemahnya sistem kekebalan tubuh.

3. Radioterapi

Radioterapi adalah cara penghancuran sel kanker menggunakan pancaran radiasi. Radioterapi untuk kanker tulang dapat dilakukan sebelum atau sesudah operasi.

Radioterapi umumnya dilakukan sebanyak lima sesi dalam satu minggu. Efek sampingnya seperti kemoterapi, yaitu rasa lelah, rambut rontok, nyeri sendi, mual, iritasi dan kemerahan pada kulit.

4. Mifamurtide

Mifamurtide adalah cara penanganan kanker tulang dengan memberikan obat perangsang kekebalan tubuh agar sel darah putih makrofag bisa membunuh sel kanker. Obat ini disuntikkan ke pembuluh darah untuk periode perawatan selama 12-24 minggu.

Beberapa efek samping dari pengobatan mifamurtide antara lain pusing, mual, mual, diare, kehilangan nafsu makan, dan rasa lelah.

Deteksi Dini Kanker Tulang

Yang sering menjadi pertanyaan, bisakah kita mengetahui kanker tulang dengan deteksi dini. Berdasarkan situs cancer.org, tidak ada rekomendasi tes skrining untuk orang yang tidak mengalami gejala apapun. Namun biasanya kanker tulang sudah dapat diketahui kemunculannya saat masih dalam stadium awal.

Lalu bagaimana mencegahnya? Kebanyakan kasus terjadi karena kondisi bawaan atau kelainan genetika. Artinya, hal ini tidak dapat dicegah.

Dikutip dari hindustantimes.com, kesehatan tulang tetap dibutuhkan untuk mengantisipasi risiko paparan kanker tulang. Cara menjaga kesehatan tulang antara lain dengan olahraga teratur, konsumsi kalsium yang tercukupi, sayuran hijau dan susu, serta sumber protein berlemak sehat seperti ikan.

Beberapa olahraga yang memperkuat tulang, antara lain latihan beban dan ketahanan, lari, aerobik atau olahraga permainan seperti squash dan tenis.

Nah demikian tadi penjelasan lengkap mengenai kanker tulang, mulai dari pengertian, jenis-jenis kanker tulang, gejala, hingga cara pengobatan. Dan jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan tulang dengan cara berolahraga dan makan makanan bergizi.




(bai/fds)

Berita Terkait