Fakta-fakta COVID-19 Omicron XBB.1.5, Biang Kerok Lonjakan Kasus di AS

Fakta-fakta COVID-19 Omicron XBB.1.5, Biang Kerok Lonjakan Kasus di AS

Hana Nushratu - detikHealth
Selasa, 03 Jan 2023 15:30 WIB
Fakta-fakta COVID-19 Omicron XBB.1.5, Biang Kerok Lonjakan Kasus di AS
Selain di AS, Omicron XBB 1.5 juga sudah ditemukan di India dan Inggris. (Foto: AP Photo)
Jakarta -

Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) mencatat COVID-19 subvarian baru Omicron, yaitu XBB.1.5. Diduga, varian ini meningkat akibat musim liburan.

CDC melaporkann pada hari Jumat (30/12/2023), bahwa sekitar 41 persen dari kasus COVID-19 di AS disumbang oleh subvarian Omicron XBB.1.5. Angka ini naik 20 persen dibandingkan seminggu yang lalu.

Sementara itu, 75 persen kasus COVID-19 di Timur Laut AS merupakan sub-varian Omicron XBB 1.5. Dikutip dari berbagai sumber, berikut fakta-fakta Omicron XBB.1.5:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Sudah Tersebar di Sejumlah Negara

XBB.1.5 adalah kerabat dari varian omicron XBB, yang merupakan rekombinan dari subvarian omicron BA.2.10.1 dan BA.2.75.

Gabungan XBB dan XBB.1.5 saat ini sudah 44 persen kasus di AS, mengalahkan subvarian Omicron lainnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), XBB sudah ditemukan di 70 negara. Varian ini telah menyebabkan lonjakan infeksi di beberapa bagian Asia, termasuk India dan Singapura, pada bulan Oktober.

Selain itu, XBB 1.5 sudah teridentifikasi juga di Inggris. Dilaporkan sebanyak 4 persen kasus COVID-19 dari negara tersebut merupakan XBB 1.5.

NEXT: Gejala XBB.1.5

2. Gejala XBB 1.5

Sampai saat ini gejala khasnya masih belum diketahui. Namun karena XBB.1.5 berasal dari keluarga Omicron, gejala yang ditimbulkan kemungkinan mirip dengan subvarian Omicron lainnya. Adapun gejalanya, meliputi:

  • Sakit Tenggorokan
  • Pilek
  • Hidung tersumbat
  • Bersin
  • Batuk tanpa dahak
  • Sakit kepala
  • Suara serak
  • Nyeri otot
  • Indra penciuman yang berubah atau terganggunya indra penciuman

3. Seberapa Ampuh Booster untuk Mengatasi Varian Ini?

Spesialis penyakit menular Anthony Fauci telah menyebut vaksin COVID-19 booster mungkin hanya memberikan sedikit perlindungan terhadap subvarian XBB 1.5.

Sebelum berevolusi menjadi XBB.1.5, subvarian XBB ditemukan menjadi subvarian yang paling kuat menerobos antibodi COVID-19 akibat infeksi dibandingkan suvarian lain, menurut riset di Jepang. Dalam pengobatan, XBB juga disebut kebal terhadap daftar obat antibodi monoklonal yang diandalkan dokter di awal pandemi sebelum dikesampingkan oleh varian baru.

"Varian XBB.1.5 akan terlihat mirip dengan XBB yang kami uji dalam penelitian kami. Mutasi R346T/I di dalam spike yang meningkatkan kemampuan virus untuk menghindari antibodi dengan lebih efisien," kata Mehul Suthar dari Universitas Emory kepada CBS News melalui email.

Halaman 2 dari 2
(hnu/suc)

Berita Terkait