Dalam memoarnya yang berjudul 'Spare', Pangeran Harry mengaku bahwa ia pernah mengkonsumsi kokain pada usia remaja yakni 17 tahun.
Dikutip dari Sky News, Pangeran Harry berhenti karena merasa narkoba tersebut tidak terlalu menyenangkan dan tidak membuatnya bahagia.
"Itu tidak terlalu menyenangkan, dan itu tidak membuat saya merasa sangat bahagia seperti yang terjadi pada orang lain, tetapi itu membuat saya merasa berbeda, dan itulah tujuan utama saya," ujarnya.
Dikutip dari iol.co, Raja Charles III membawa Harry ke klinik rehabilitasi narkoba untuk menemui pecandu yang sedang dalam masa pemulihan. Karena hal tersebut jugalah Raja Charles III mengetahui bahwa Harry minum dan mengisap ganja saat di bawah umur.
Tentu saja saya mengkonsumsi kokain saat itu. Di rumah seseorang, selama akhir pekan berburu, saya juga ditawari barang, dan sejak itu saya mengkonsumsi (kokain) lebih banyak lagi," kata Harry
Dikutip dari Drugpolicy, kokain adalah obat perangsang yang diekstraksi dari daun Erythroxylon coca Lam, spesies tanaman koka yang dapat dibudidayakan di wilayah Andes Amerika Selatan.
Efek Penggunaan Kokain
Orang yang menggunakan kokain menggambarkan perasaan kekuatan dan energi. Mereka cenderung merasa lebih percaya diri dan bersemangat. Namun, penggunanya juga bisa mengalami kecemasan, paranoia, dan agitasi.
Setelah efek kokain memudar, akan timbul efek tidak menyenangkan secara fisik atau psikologis.
Bahaya Penggunaan Kokain
Penggunaan kokain dapat meningkatkan suhu tubuh, tekanan darah, dan detak jantung sehingga penggunaan dalam jumlah besar dapat menyebabkan stroke, serangan jantung yang bisa berakibat fatal.
Jika dikombinasikan dengan alkohol, sangat berisiko di dalam hati untuk membentuk zat kimia yang dikenal sebagai cocaethylene, yang memiliki efek toksik pada jantung, hati, dan organ lainnya.