Emosi Dengar Bocil Main Lato-lato? Bisa Jadi Ini Alasan Psikologis di Baliknya

ADVERTISEMENT

Terpopuler Sepekan

Emosi Dengar Bocil Main Lato-lato? Bisa Jadi Ini Alasan Psikologis di Baliknya

Vidya Pinandhita - detikHealth
Sabtu, 14 Jan 2023 11:01 WIB
Lato-lato adalah permainan lawas yang kini kembali vilar. Anak-anak di Tangerang, Banten, ini begitu gembira saat memainkannya.
Penjelasan psikolog perihal alasan suara mainan lato-lato bikin jengkel. Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Seiring hype-nya mainan lato-lato, tak sedikit warga yang mengeluh terganggu oleh suara bising mainan tersebut khususnya di tempat umum. Pasalnya, suara khas 'tek-tek-tek' ala mainan lato-lato kerap dinilai mengganggu ketenangan dan kenyamanan orang sekitar.

Psikolog klinis dan founder pusat konsultasi Anastasia and Associate, Anastasia Sari Dewi, menjelaskan banyak warga mengeluh soal lato-lato bukan hanya gegara suaranya yang mengganggu, melainkan juga karena risiko cedera ke lingkungan sekitar dan anak yang bermain.

"Sudah suaranya berisik, kemudian juga ada kengerian takut lato-latonya melukai orang lain di sekitarnya, atau melukai dirinya dia sendiri. Karena kemarin viral juga nggak cuma tangan yang terluka atau sakit, melainkan juga ada yang kena ke bola mata, kena kepala, mungkin kalau kesal nggak menutup kemungkinan juga bisa terus dilempar," ungkapnya pada detikcom, Senin (9/1/2023).

Risiko Ketagihan

Lebih lanjut Sari menjelaskan di samping risiko mengganggu ketenangan umum dan membahayakan fisik, mainan lato-lato juga berisiko memicu ketagihan. Jika sudah terjadi demikian, terdapat risiko kegiatan penting seperti belajar dan bekerja menjadi terabaikan.

"Sebenarnya tujuannya baik untuk melatih ketangkasan, melatih keseimbangan, konsistensi gerakan dan lain sebagainya, itu kan sebenarnya bagus. Tapi kalau pada akhirnya menjadi semacam hal yang satu-satunya penting atau bisa dibanggakan, dipamerkan, atau dikompetisikan, dan lain-lain sampai mengabaikan tugasnya dia yang asli entah itu sekolah, kerja, dan lain sebagainya, ini yang sangat disayangkan," bebernya.

"Jadi urutan prioritasnya tidak boleh tertukar. Yang mana hiburan, permainan, namanya saja permainan berarti tidak boleh menjadi yang utama," pungkas Sari.

NEXT: Jengkel dengar suara bising dari anak main lato-lato, bagaimana cara menegurnya biar efektif?

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT