Ngobrol Bareng WHO, China 'Spill' Kematian COVID Nyaris 60 Ribu Sebulan

ADVERTISEMENT

Ngobrol Bareng WHO, China 'Spill' Kematian COVID Nyaris 60 Ribu Sebulan

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Minggu, 15 Jan 2023 09:12 WIB
Medical workers attend to patients at the intensive care unit of the emergency department at Beijing Chaoyang hospital, amid the coronavirus disease (COVID-19) outbreak in Beijing, China December 27, 2022. China Daily via REUTERS  ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. CHINA OUT.
Foto: VIA REUTERS/CHINA DAILY
Jakarta -

Otoritas China baru-baru ini berbicara mengenai situasi COVID-19 yang terjadi di negaranya bersama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Tak lama setelahnya, China merilis data lonjakan besar terkait kematian COVID-19.

Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus berbicara dengan Ma Xiaowei, direktur Komisi Kesehatan Nasional China, tentang gelombang infeksi yang merebak setelah aturan zero-COVID dicabut.

"Pejabat China memberikan informasi kepada WHO dan dalam konferensi pers tentang berbagai topik, termasuk klinik rawat jalan, rawat inap, pasien yang membutuhkan perawatan darurat dan perawatan kritis, dan kematian di rumah sakit terkait infeksi COVID-19," tulis WHO.

Kasus kematian COVID-19 yang terjadi di China dalam periode 8 Desember dan 12 Januari, tercatat 59.938 pasien meninggal dengan rata-rata usia 80,3 tahun. Otoritas China mengatakan 5.503 kematian disebabkan oleh gagal napas akibat COVID, sementara 54.435 akibat kombinasi COVID dan penyakit lainnya.

Dari pasien yang meninggal, 90,1 persen berusia 65 tahun ke atas.



Simak Video "Jubir WHO Sebut Lonjakan Covid-19 di China Telah Berlalu"
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT