Mengenal Broken Heart Syndrome, Disebut Jadi Penyebab Lisa Presley Meninggal

ADVERTISEMENT

Mengenal Broken Heart Syndrome, Disebut Jadi Penyebab Lisa Presley Meninggal

Celine Kurnia - detikHealth
Senin, 16 Jan 2023 12:15 WIB
BEVERLY HILLS, CALIFORNIA - JANUARY 10: 80th Annual GOLDEN GLOBE AWARDS -- Pictured: Lisa Marie Presley arrives at the 80th Annual Golden Globe Awards held at the Beverly Hilton Hotel on January 10, 2023 in Beverly Hills, California. --  (Photo by Todd Williamson/NBC/NBC via Getty Images)
Lisa Marie Prasley. (Foto: NBC via Getty Images/Todd Williamson/NBC)
Jakarta -

Lisa Presley, penyanyi sekaligus anak musisi ikonik Amerika Elvis Presley meninggal pada Kamis (12/1/2023). Dikutip dari Mirror, kematian Lisa di usianya yang menginjak 54 tahun ini disebabkan oleh 'broken heart' syndrom atau sindrom patah hati atas kematian anaknya. Lisa disebut masih berduka atas kematian Benjamin pada 2020.

"Karena saya telah hidup dalam kenyataan mengerikan dari cengkeramannya yang tak henti-hentinya sejak kematian putra saya dua tahun lalu, saya pikir saya akan membagikan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam hal kesedihan," tulis Lisa dalam postingan Instagram @lisampresley beberapa waktu lalu untuk merayakan National Grief Awareness Day.

Dikutip dari Mayo Clinic, broken heart syndrome adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh stress dan emosi yang ekstrim. Sindrom ini juga dapat dipicu oleh penyakit fisik serius atau operasi. 'Broken heart' syndrome dikenal juga sebagai takotsubo cardiomyopathy, stress cardiomyopathy, dan apical ballooning syndrome.

Penyebab pasti 'broken heart' syndrome belum diketahui. Lonjakan hormon stres dan adrenalin diperkirakan menjadi penyebabnya. Hormon stress tersebut dapat berasal dari peristiwa fisik atau emosional yang intens seperti penyakit mendadak, operasi besar, dan kematian orang yang dicintai. Selain itu, penggunaan obat-obatan mungkin memicu sindrom ini, yaitu dekongestan hidung, methamphetamine, dan kokain.

Gejala sindrom patah hati hampir menyerupai serangan jantung, yaitu muncul rasa sakit atau nyeri dada dan sesak napas tiba-tiba. Gejala yang muncul dapat mengganggu cara jantung memompa darah dan terkadang jantung berkontraksi lebih kuat.

Jika mengalami gejala seperti nyeri dada yang tidak biasa, detak jantung cepat, atau sesak napas, segera telepon layanan darurat seperti ambulans (119). Kondisi ini harus secepatnya ditangani secara medis agar tidak berujung fatal.



Simak Video "Bisakah Broken Heart Syndrome Terjadi Berulang?"
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT