Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) berkolaborasi dengan Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi), serta didukung PT Mayora Indah Tbk (Mayora) menyelenggarakan Open House Expo Sistem Pengawasan Life Cycle Produk Obat Dan Makanan, yang dibuka untuk masyarakat umum.
Kepala Badan POM Penny K Lukito mengatakan expo ini bertujuan untuk mengajak generasi muda untuk melek wawasan mengenai pengawasan obat dan makanan mulai dari pengembangan hingga menjadi produk aman dan bermutu.
"Open house ini pertama kali diadakan BPOM dengan berkolaborasi dengan industri sebagai mitra kami kaitannya mengedukasi ke masyarakat terkait obat dan makanan," ujar Penny dalam keterangan tertulis, Senin (16/1/2023).
Ia menjelaskan lewat kegiatan ini BPOM ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa proses produksi obat dan makanan, dari Pre Market sampai dengan Post Market selalu dalam pengawasan untuk menjamin keamanannya untuk dikonsumsi masyarakat.
Menurutnya, dengan kegiatan edukatif semacam ini, selain untuk meningkat kepercayaan masyarakat, juga sebagai agen pengawasan Obat dan Makanan bagi komunitasnya.
"Sehingga diharapkan mendapat pengetahuan baru dan pengalaman menyenangkan, serta menjadi duta penyebaran informasi positif tentang BPOM, juga obat dan makanan," jelasnya.
Dia juga berharap open house ini dapat menginspirasi para peserta, khususnya para pelajar, untuk dapat berkarir di BPOM. Pasalnya, dibutuhkan adanya multidisiplin ilmu dan keprofesian untuk membangun suatu sistem pengawasan obat dan makanan yang efektif.
"BPOM harus bersinergi dengan kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah, pelaku usaha, akademisi, masyarakat, dan media untuk memberikan perlindungan kesehatan masyarakat dan peningkatan daya saing bangsa melalui obat dan makanan aman," jelasnya.
Sementara itu, PT Mayora Indah Tbk (Mayora) sebagai perwakilan industri yang turut berpartisipasi berharap agar literasi konsumen, terutama generasi muda, terhadap produk olahan akan semakin meningkat.
Ia mengatakan kegiatan expo semacam ini sangat positif untuk mengedukasi konsumen. Pasalnya, konsumen bisa paham terhadap proses produksi dan hulu ke hilir. Konsumen juga bisa mengetahui gambaran bagaimana keamanan produk makanan dan minuman yang mereka konsumsi.
"Membuka proses produksi serta proses pengawasan oleh BPOM sebagai badan keamanan pangan negara, merupakan suatu upaya transparansi yang dilakukan oleh industri dan BPOM, yang tentunya berdampak pada meningkatnya kepercayaan konsumen," tuturnya.
Ia menjelaskan Mayora menampilkan instalasi proses produksi salah satu brandnya yaitu biskuit Better, termasuk segala proses standarisasi dan pengawasan BPOM di acara tersebut. Pihaknya pun turut memberikan penjelasan kepada para pengunjung mengenai seluruh proses produksi, mulai dari riset, alat-alat produksi, proses sterilisasi, hingga serta hasil produknya.
Ia menjelaskan ke depan pihaknya akan terus mendukung BPOM untuk melaksanakan kegiatan edukatif. Sehingga masyarakat semakin cerdas dalam mengonsumsi produk makanan dan minuman olahan.
"Mayora berkomitmen untuk melakukan quality control yang ketat dan berkesinambungan untuk memastikan seluruh hasil produksinya sesuai dengan standar keamanan pangan yang telah ditetapkan. Hal ini akan semakin maksimal dengan adanya pendampingan dan proses pengawasan berkala yang dilakukan oleh BPOM," ungkapnya.
Senada dengan Mayora, Ketua GAPMMI, Adhi Lukman menyatakan dukungannya terhadap acara yang diselenggarakan oleh BPOM, "Acara edukas semacam ini, mesti digelar lebih intensi lagi. Agar masyarakat juga mengetahui bahwa olahan makanan dan minuman yang mereka konsumsi melalui proses produksi dan pengawasan yang baik dan bermutu tinggi," tandasnya.
(akd/ega)