Sudah Masuk RI, Pakar Ungkap Kelompok Berisiko Kena COVID Varian Kraken

ADVERTISEMENT

Round Up

Sudah Masuk RI, Pakar Ungkap Kelompok Berisiko Kena COVID Varian Kraken

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Jumat, 27 Jan 2023 06:00 WIB
Jubir Kemenkes Mohammad Syahril menyebutkan bahwa XBB maupun BQ.1 menyumbang lebih dari 20 persen penambahan kasus baru di Indonesia.
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Kasus varian 'kraken' atau subvarian COVID-19 XBB.1.5 telah ditemukan di Indonesia. Kasus pertama ini berasal dari warga negara Polandia yang tiba di Indonesia pada 6 Januari 2023.

Diketahui, WN Polandia itu sempat menginap di sebuah hotel di DKI Jakarta dan melanjutkan perjalanan ke Balikpapan, Kalimantan Timur. Namun, saat melakukan tes PCR pada 11 Januari, ia dinyatakan positif terinfeksi varian 'kraken' tanpa gejala.

Epidemiolog Dicky Budiman dari Universitas Griffith Australia juga mengungkapkan varian XBB.1.5 atau 'kraken' ini masih bisa menyebabkan infeksi dan reinfeksi. Namun, mungkin saja orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala atau bergejala ringan.

"Potensi dia (varian 'kraken') menyebabkan infeksi dan reinfeksi ada, bahkan kemungkinannya besar. Tapi dalam konteks di Indonesia saat ini, infeksi dan reinfeksi akan banyak yang tidak bergejala atau sebagiannya bergejala ringan," jelas Dicky dia kepada detikcom, Kamis (26/1/2023).

Meski begitu, varian 'kraken' ini bisa menyebabkan dampak yang serius pada kelompok berisiko, seperti lansia, ibu hamil, dan orang dengan penyakit komorbid. Terlebih jika dengan kondisi:

  • Belum divaksinasi booster
  • Mengalami infeksi berulang lebih dari dua kali

Menurut Dicky, orang yang telah mengalami reinfeksi lebih dari dua kali dapat mengalami keparahan hingga long COVID yang bisa bertahan selama berbulan-bulan. Bahkan, kondisi itu bisa memicu munculnya penyakit yang sebelumnya tidak diderita pasien, seperti diabetes, hipertensi, hingga masalah neurologis.

"Bahkan potensi kelompok resiko tinggi ini mengalami kematian tetap ada walaupun jauh lebih kecil dibanding subvarian atau varian sebelumnya. Karena adanya modal imunitas yang walaupun sudah kurang," kata Dicky.

"Tetapi, risko long COVID atau menetapnya sejumlah gejala COVID-19 dalam waktu yang lama akan jauh lebih besar," pungkasnya.

NEXT: Bisakah Varian 'Kraken' Memicu Kenaikan Kasus Lagi?



Simak Video "Gejala Awal Pasien Pertama COVID Kraken di RI"
[Gambas:Video 20detik]

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT