Venna Melinda mengungkapkan dirinya didiagnosis depresi dan putus asa setelah dugaan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh suaminya, Ferry Irawan. Hasil diagnosis psikologis tersebut ia sertakan sebagai bukti tambahan dalam laporan dugaan KDRT.
Setelah memberikan bukti tambahan ke Polda Jawa Timur, Kamis (26/1), ditemani pengacaranya, Hotman Paris, Venna menyebut sudah menjalani tes psikologi tiga kali pascatragedi KDRT pada 8 Januari.
"Dia juga mengalami kecemasan yang tinggi, mudah merasa gelisah, tegang, gugup, dan merasa tidak tenang, membuatnya tidak bersemangat untuk beraktivitas," ucap Venna sembari saat ditemui di Polda Jawa Timur, dikutip dari CNN Indonesia.
Dikutip dari Cleveland Clinic, depresi adalah gangguan suasana hati yang menyebabkan perasaan sedih dan kehilangan minat yang terus-menerus dalam aktivitas. Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang kesulitan berpikir, mengingat, makan, hingga tidur.
Merasa sedih karena berduka atau situasi kehidupan yang sulit, seperti kehilangan pekerjaan adalah hal yang wajar. Berbeda dengan perasaan sedih akibat depresi yang terus berlanjut hampir setiap hari selama setidaknya dua minggu dan melibatkan gejala lainnya.
Tanpa pengobatan, depresi bisa menjadi lebih buruk dan bertahan lebih lama. Dalam kasus yang parah, depresi dapat menyebabkan seseorang melukai diri sendiri atau kematian karena bunuh diri. Kabar baiknya adalah perawatan bisa sangat efektif dalam memperbaiki gejala.
Simak Video "Ini Trauma Yang Dirasakan Venna Melinda Usai Kena KDRT"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/kna)