Viral di media sosial sebuah unggahan tangkapan layar yang memperlihatkan seorang ibu diduga mengerok punggung bayi. Di unggahan tersebut juga terdapat tulisan yang menyebut sang bayi sedang 'anteng' saat dikerok.
Unggahan itu pun langsung mengundang perhatian netizen. Banyak dari mereka yang menyebut tindakan yang dilakukan ibu tanpa diketahui identitasnya itu sangat membahayakan kondisi bayi. Lantas, bagaimana fakta sebenarnya?
Dokter spesialis anak dr Kurniawan Satria Denta, M,Sc, SpA, menjelaskan sebaiknya bayi tidak dikerok lantaran bisa membuat kulit bayi iritasi. Bahkan membuat kulit bayi lebih rentan terkena masalah kulit.
Apabila anak sakit, dr Denta menyarankan untuk membawanya ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik.
"Kalo secara medis tidak boleh," ucapnya saat dihubungi, Senin (30/1/2023).
"Karena bisa membuat kulit bayi iritasi dan membuat lebih rentan terkena masalah kulit seperti alergi dan infeksi," imbuhnya lagi.
Usia Berapa Anak Boleh Dikerok?
Menurut dr Denta, sampai saat ini tak ada rekomendasi yang pasti soal tersebut. Namun, sebaiknya di atas usia 5 tahun.
"Penanganan sakit ya tergantung sakitnya, jika bingung bisa segera ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik," tuturnya lagi.
Simak Video "Kata Ahli Gizi soal Viral Bayi Dikasih Kopi hingga BAB 9 Kali"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/naf)