Tak Kunjung Hamil, Kapan Sih Waktu yang Tepat untuk Cek Kesuburan?

ADVERTISEMENT

Tak Kunjung Hamil, Kapan Sih Waktu yang Tepat untuk Cek Kesuburan?

Charina Elliani - detikHealth
Selasa, 31 Jan 2023 05:00 WIB
Ilustrasi ovulasi test pack kalender kehamilan
Waktu terbaik untuk cek kesuburan (Foto: Getty Images/iStockphoto/9dreamstudio)
Jakarta -

Infertilitas atau ketidaksuburan adalah gangguan pada sistem reproduksi yang dapat menyebabkan kegagalan dalam proses kehamilan.

Ada sejumlah pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh pasangan yang mendambakan hadirnya buah hati. Prosedurnya diawali dengan proses screening awal atau yang disebut dengan basic fertility screening, seperti pemeriksaan hormonal test untuk pasangan dan konsultasi dengan dokter termasuk pemeriksaan USG.

Selain itu, pemeriksaan dini dapat dilakukan pasangan sejak sebelum menikah untuk melihat adanya penyakit infeksi atau penyakit turunan, seperti kencing manis.

"Itu sudah bisa kita detect sebelum pasangan itu menikah, bahkan 100 hari sebelum hamil itu yang lebih penting lagi. Tiga bulan itu harus disiapkan dengan baik, agar sperma baik dan sel telur baik," jelas dokter kandungan Prof Dr dr Budi Wiweko, SpOG, SubspFER, MPH, ketika ditemui detikcom di kawasan Jakarta Pusat, Senin (30/1/2023).

Lebih lanjut mengenai tanda-tanda infertilitas yang dapat dideteksi, Prof Iko, sapaan akrabnya, menjelaskan sejumlah kondisi yang paling umum ditemukan. Salah satunya adalah kondisi kista cokelat atau kista endometriosis. Kondisi ini banyak ditemui pada perempuan yang kerap mengeluh nyeri saat haid.

Tak hanya itu, siklus menstruasi yang tidak teratur juga dapat menunjukkan tanda-tanda gangguan pematangan sel telur atau ovulasi pada wanita.

Selain faktor dari wanita, kegagalan dalam kehamilan juga banyak disebabkan oleh faktor kesuburan laki-laki. Namun, menurut Prof Iko, tanda-tanda infertilitas pada laki-laki lebih sudah dilihat tanpa pemeriksaan lebih lanjut.

"Laki-laki itu tidak ada keluhannya, hampir hampir tidak ada keluhannya (pada) laki-laki yang mengalami infertilitas. Kecuali dia disfungsi ereksi jelas. Jadi tidak ada hubungannya badan tinggi tegak, spermanya akan lurus tepat. Itu penting makanya untuk cek sperma," tuturnya.

"Paradigma yang harus kita ubah di masyarakat, nomor satu kalau pasangan belum punya keturunan adalah ayo cek sperma. karena sperma itu berkontribusi terhadap 35 persen penyebab kegagalan suatu pasangan untuk hamil," lanjutnya.

Prof Iko juga menekankan pada pentingnya perencanaan kehamilan yang baik. Sebab, kehamilan membutuhkan perencaan, persiapan, dan perlu dijaga dengan baik, bukan hanya sekadar faktor kebetulan.

Ia juga menyarankan pasangan yang merasakan kendala dalam memperoleh kehamilan untuk melakukan pemeriksaan kesuburan secepatnya, untuk pendeteksian dini.

"Peluang pasangan itu setelah 12 bulan untuk hamil hanya 3 sampai dengan 5 persen saja. Makanya kalau sudah 12 bulan hubungan seksual teratur tanpa kontrasepsi dan tidak juga kunjung hamil, harus segera ke dokter," ujarnya

Prof Iko menjelaskan bahwa proses kehamilan bukanlah proses yang instan. Harus melalui perjalanan yang panjang untuk mendapatkannya. Untuk itu, ia mengharapkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya melakukan pemeriksaan kesuburan.



Simak Video "Ibu Hamil Meninggal Usai Ditolak RSUD di Subang, Ini Respon Kemenkes"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT