Tangan Berkeringat Tanda Penyakit Jantung, Mitos atau Fakta? Begini Kata Dokter

ADVERTISEMENT

Tangan Berkeringat Tanda Penyakit Jantung, Mitos atau Fakta? Begini Kata Dokter

Fadilla Namira - detikHealth
Selasa, 31 Jan 2023 07:30 WIB
Ilustrasi Jantung
tangan berkeringat tanda penyakit jantung, benar nggak sih? Cek dulu faktanya (Foto: Shutterstock)
Jakarta -

Tak sedikit dari masyarakat menganggap tangan dingin dan selalu basah akibat keringat merupakan gejala dari penyakit jantung atau kondisi jantung yang lemah. Sebenarnya hal itu mitos atau fakta sih?

"Tidak langsung, ya. Kita sering dapat pasien dengan tiroid. Kalau kelenjar tiroid over activity, salah satu efeknya adalah kelenjar keringatnya juga berlebihan," kata dr Sunu B Raharjo, SpJP (K), dokter ahli dan kosultan kardiologis elektrofisiologi intervensi saat ditemui di detikcom di Jakarta Selatan, Senin (30/1/2023).

Dalam istilah medis, kondisi tersebut juga dikenal dengan hipertiroidisme, di mana kelenjar tersebut membuat terlalu banyak hormon tiroid sehingga mempercepat metabolisme tubuh. Akibatnya, seseorang bisa merasakan beberapa gejala, seperti penurunan berat badan, tangan bergetar (tremor), dan detak jantung yang cepat atau tidak teratur.

Itu sebabnya, dr Sunu menambahkan gangguan tiroid juga bisa berdampak pada kerja jantung sehingga meningkatkan risiko aritmia ataupun henti jantung. Namun, tangan keringat dingin bukan satu-satunya ciri-ciri dari hipertiroid. Masyarakat tidak dianjurkan untuk 'self diagnose' dan segeralah berkonsultasi dengan dokter jika merasakan keluhan lain hipertiroidisme, seperti:

  • Berat badan turun secara drastis tanpa alasan
  • Gugup, cemas. dan mudah tersinggung
  • Peningkatan rasa lapar
  • Kelemahan otot
  • Gangguan tidur
  • Kelenjar tiroid yang membesar
  • Cepat merasa gerah atau peka terhadap suhu panas
  • Buang air lebih sering
  • Kulit menipis dan rambut rontok

Akan tetapi, gangguan keringat dingin yang disertai keluhan jantung berat, nyeri luar biasa, dan jumlah keringat yang abnormal itu bisa menandakan serangan jantung. Sering dianggap serupa, henti jantung dan serangan jantung nyatanya adalah dua kondisi yang berbeda.

"Serangan jantung disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah jadi alirannya terhambat dan oksigenasinya berhenti, sedangkan henti jantung disebabkan listrik jantungnya 'super' cepat, yang disebut dalam istilah medis fibrilasi ventrikel," jelas dr Sunu.

Keduanya sama-sama fatal dan menyebabkan seseorang kolaps. Jika tidak segera diatasi, ancaman terbesarnya adalah kehilangan nyawa.



Simak Video "Waspadai Penyakit Jantung pada Anak!"
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT