Tren Viral 'Body Count' di TikTok Bikin Resah, Begini Risikonya Bagi Organ Seks

ADVERTISEMENT

Tren Viral 'Body Count' di TikTok Bikin Resah, Begini Risikonya Bagi Organ Seks

Charina Elliani - detikHealth
Rabu, 01 Feb 2023 12:59 WIB
Eighteen plus, age limit, sign in neon style. Only for adults. Night bright neon sign, symbol 18 plus. Vector Illustration.
Ilustrasi body count. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Soifer)
Jakarta -

'Body count' baru-baru ini menjadi perbincangan hangat di dunia maya. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan jumlah orang yang pernah menjadi pasangan dalam berhubungan seksual, seperti yang dikutip dari Distractify.

Multi sexual partners atau kebiasaan bergonta-ganti pasangan seksual menjadi salah satu faktor utama meningkatnya risiko infeksi penyakit menular seksual. Ketika seseorang memiliki lebih dari satu pasangan seksual dalam periode tertentu, maka dapat meningkatkan kemungkinan terpapar Sexually Transmitted Infections (STI) atau infeksi menular seksual dan HIV.

"Risiko terkena penyakit kelamin, lagi banyak sekarang penyakit kelamin, terutama HIV-AIDS, meskipun menggunakan kondom pun karena kondom ada pori-pori kondom, jadi hanya bisa melindungi 44 sampai 76 persen saja," ujar dr Boyke Dian Nugraha, seorang pakar seks, saat dihubungi detikcom, Selasa (31/1/2023).

Prof Dr dr Yudi M Hidayat, SpOG, Subsp,Onk, D.MAS, MKes, Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) menyoroti salah satu risiko penyakit yang dapat ditimbulkan dari tren ini, yaitu kanker serviks. Seperti yang diketahui, penyakit kanker serviks disebabkan oleh virus human papillomavirus (HPV). Dr Yudi menekankan bahwa HPV tidak hanya berisiko mengancam wanita, tetapi juga pria.

"Yang single-partner aja punya risiko apalagi yang multi-partner. Jadi kalau berbicara orang sombong dan pamer dengan multi-partnernya, risiko HPV-nya lebih tinggi dia," jelas dr Yudi saat ditemui detikcom di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2023).

Meningkatkan Risiko Kanker Hingga Menurunnya Gairah Seks

Selain penyakit menular seksual, infeksi HPV juga dapat memicu sejumlah perkembangan penyakit lainnya, seperti:

  • Kanker mulut
  • Kanker anus
  • Kanker penis
  • Kanker prostat

Di luar risiko kesehatan secara fisik, kebiasaan ini juga dapat berpengaruh secara psikologis. Merujuk pada survei oleh British National Survey of Sexual Attitudes and Lifestyles pada 2017, wanita dengan tiga atau lebih pasangan seksual melaporkan adanya penurunan gairah seksual, dibandingkan dengan wanita yang hanya memiliki satu pasangan seksual dalam periode tertentu.

Simak Video 'Istilah Body Count Viral di TikTok, Apa Itu?':

[Gambas:Video 20detik]



(Charina Elliani/kna)
Tren Body Count Bikin Resah
Tren Body Count Bikin Resah
8 Konten
Istilah 'body count' kerap berseliweran di dunia maya, merujuk pada jumlah orang yang pernah menjadi pasangan bercinta. Salah satu yang disoroti dokter adalah risiko penularan penyakit dari kebiasaan bergonta-ganti pasangan seks.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT