Makanan ultra proses atau makanan yang diproduksi dengan proses yang berlebihan kerap diminati orang-orang dewasa ini. Selain karena rasanya lezat, makanan ultra proses juga tidak memakan waktu lama untuk mengolahnya.
Makanan ultra proses meliputi sup instan, saus, pizza beku. Makanan siap saji (junk food) seperti hot dog, sosis, kentang goreng, soda, biskuit kemasan, cake, permen, donat, es krim, dan makanan lainnya juga termasuk ke dalam kategori ultra proses.
Namun sebuah studi terbaru menunjukkan makanan ultra proses meningkatkan risiko dan kematian akibat kanker, khususnya kanker ovarium. Dari 197 ribu partisipan di Inggris, lebih dari setengahnya adalah kaum wanita.
"Makanan ultra proses diproduksi dengan bahan-bahan yang berasal dari industri dan sering menggunakan bahan tambahan makanan untuk menyesuaikan warna, rasa, konsistensi, tekstur, atau memperpanjang umur simpan," kata Dr Kiara Chang dari Imperial College London's School of Public Health sekaligus penulis pertama penelitian tersebut dikutip dari CNN.
"Tubuh kita mungkin tidak bereaksi dengan cara yang sama terhadap bahan dan bahan tambahan ultra proses ini seperti yang mereka lakukan terhadap makanan minim proses yang segar dan bergizi," beber Chang.
Ahli gizi Aston Medical School di Birmingham Duane Mellor menambahkan, orang yang sering mengonsumsi makanan ultra proses lebih suka meminum lebih banyak soda. Alih-alih sayur-sayuran dan makanan bergizi, mereka lebih memilih makanan instan.
"Ini bisa berarti bahwa itu mungkin bukan efek khusus dari makanan ultra proses itu sendiri, tetapi mencerminkan dampak dari asupan makanan sehat yang lebih rendah," kata Mellor, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
Konsumsi Makanan Ultra Proses Tingkatkan Risiko Kanker
Studi yang diterbitkan Selasa (31/1/2023) di jurnal eClinicalMedicine, mengamati hubungan antara makan makanan ultra proses dan 34 jenis kanker berbeda selama periode 10 tahun.
Para peneliti memeriksa informasi tentang kebiasaan makan 197.426 orang yang merupakan bagian dari Biobank Inggris. Biobank merupakan database biomedis besar dan sumber penelitian yang mengikuti penduduk dari tahun 2006 hingga 2010.
Studi mencatat jumlah makanan ultra proses yang dikonsumsi oleh orang-orang dalam penelitian ini berkisar dari yang terendah 9,1 persen hingga yang tertinggi 41,4 persen dari makanan atau diet mereka. Pola makan kemudian dibandingkan dengan catatan medis yang mencantumkan diagnosis dan kematian akibat kanker.
Penelitian ini menunjukkan setiap peningkatan 10 persen dalam konsumsi makanan ultra proses dikaitkan dengan peningkatan 2 persen dalam pengembangan kanker apa pun. Sementara itu, konsumsi makanan ultra proses meningkatkan 19 persen risiko kanker ovarium.
Studi juga menemukan, tingkat kematian yang meningkat akibat makanan ultra proses. Risiko kematian akibat kanker meningkat sebesar 6 persen, sedangkan risiko kematian akibat kanker ovarium meningkat sebesar 30 persen.
"Asosiasi ini bertahan setelah penyesuaian untuk berbagai sosio-demografis, status merokok, aktivitas fisik, dan faktor diet utama," demikian yang tertulis dalam penelitian tersebut.