COVID-19 Masih 'Ngamuk' di China, Catat 3 Ribu Kematian dalam 4 Hari

ADVERTISEMENT

COVID-19 Masih 'Ngamuk' di China, Catat 3 Ribu Kematian dalam 4 Hari

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Minggu, 05 Feb 2023 08:20 WIB
Commuters rush to catch their trains at a subway station during the morning rush hour in Beijing on Monday, Nov. 14, 2022. The worlds population is projected to hit an estimated 8 billion people on Tuesday, Nov. 15, according to a United Nations projection.  (AP Photo/Andy Wong)
Ilustrasi COVID-19 di China. (Foto: AP/Andy Wong)
Jakarta -

Kasus COVID-19 masih 'menggila' di China, catatan kematian di 27 Januari hingga 2 Februari berjumlah 3.273 kasus. Menurut Pusat dan Pengendalian Pencegahan Penyakit China, (CDC) 131 di antaranya mengalami gagal napas.

"Sementara 3.147 meninggal karena penyakit lain yang dikombinasikan dengan infeksi COVID-19 tersebut," kata CDC, dikutip dari Reuters, Minggu (5/2/2023).

Secara kumulatif, angka kematian COVID-19 sejak 8 Desember menjadi 82.238 kasus, menurut data CDC. Beberapa ahli bahkan menduga perhitungan itu jauh dari fakta sebenarnya di lapangan.

Ada beberapa kasus COVID-19 yang meninggal di rumah dan tidak masuk dalam catatan pemerintah. Banyak dokter yang juga mengaku tidak mencatat kematian sebagai kasus COVID-19, menurut laporan Reuters.

Lonjakan kasus dan kematian COVID-19 terjadi saat China mendadak mengakhiri kebijakan zero COVID-19, di tengah imunitas warga yang rendah. Baik pasca vaksinasi maupun infeksi.

CDC mengatakan minggu lalu bahwa kematian harian terkait COVID di rumah sakit telah turun 79 persen sejak puncaknya, 4.273 pada 4 Januari.



Simak Video "Bantahan China soal Tudingan Tidak Transparan Terkait Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT