Risiko Jadi Ibu Pengganti, Viral Dikaitkan Wanita Sewakan Rahim Hamil Bayi Artis

Round Up

Risiko Jadi Ibu Pengganti, Viral Dikaitkan Wanita Sewakan Rahim Hamil Bayi Artis

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Senin, 06 Feb 2023 11:00 WIB
Risiko Jadi Ibu Pengganti, Viral Dikaitkan Wanita Sewakan Rahim Hamil Bayi Artis
Risiko kesehatan bagi ibu pengganti. (Foto: Getty Images/iStockphoto/globalmoments)
Jakarta -

Seorang wanita menceritakan pengalamannya menyewakan rahimnya untuk mengandung bayi dari seorang artis papan atas. Wanita bernama Shanna ini mendaftar sebagai ibu pengganti atau surrogate mother.

Setelah mendaftar dan menjalani rangkaian pemeriksaan, Shanna mendapat permintaan dari pasangan selebriti sebut saja Jennifer dan Mark New York sebagai ibu pengganti.

Saat menjadi ibu pengganti untuk pasangan itu, Shanna merasa itu sangat menyenangkan. Mereka rutin berkomunikasi soal kehamilannya, dan merasa pasangan tersebut sangat tulus saat berterima kasih setelah melahirkan anak mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka adalah orang yang baik dan berusaha memahami hidup saya, mengenal anak-anak saya," katanya kepada BBC.

Beberapa Percobaan Gagal

Namun, Shanna mulai merasa trauma saat menjadi ibu pengganti untuk anak dari selebriti lain yakni Catherine (nama samaran). Ia merasa ada yang ganjil dengan permintaan wanita itu.

ADVERTISEMENT

Saat itu, Catherine menyarankan agar mereka tidak melakukan surogasi lewat agen pengganti untuk menghemat biaya. Selain itu, Chaterine meminta agar pengacara dari pihaknya yang membuat kontrak, tapi Shanna tetap menyetujuinya.

Di percobaan pertama, Shanna mengunjungi klinik IVF untuk menempatkan sel telur yang sudah dibuahi ke dalam rahimnya. Namun, upaya pertama ini tidak berhasil.

Saat percobaan kedua, Shanna dipaksa meminum tablet yang disebut bisa mempermudah proses inseminasi oleh Catherine. Namun, Shanna saat itu berpura-pura meminumnya dan membuang obat tersebut. Di percobaan ini, Shanna kembali gagal.

Percobaan ketiga, usaha ini membuahkan hasil. Tingkat hCG Shanna menunjukkan adanya kehamilan dan membuatnya senang, tapi tidak dengan Catherine.

Beberapa hari kemudian, Shanna mendapat kabar mengejutkan bahwa Catherine telah menyewa ibu pengganti lain dan berhasil melahirkan anak. Meski begitu, Shanna tetap melanjutkan pemeriksaan rutin tanpa tahu apakah Catherine masih menginginkan bayi itu atau tidak.

NEXT: Trauma Mulai Muncul

Trauma Mulai Muncul

Selama empat minggu, ternyata level hCG Shanna turun drastis dan mengalami keguguran. Setelah berhari-hari tidak mendapatkan respons dari Catherine, Shanna memutuskan untuk mengirim pesan.

"Hai, saya harap Anda dan bayi Anda baik-baik saja. Apakah saya harus meneruskan sisa tagihan kepada Anda?" tulis Shanna dalam pesan teks yang ia kirimkan.

Namun, Catherine membalasnya dengan dingin. Sejak itu, keduanya tidak pernah berkontak dan hubungan 'transaksional' itu berakhir.

"Shanna, hubungan kita telah berakhir. Saya terkejut dengan sikap dingin Anda atas kelahiran anak saya. Kirimkan tagihan Anda," balas Catherine.

Sejak itu, Shanna mengalami trauma dan sempat tidak mau menyewakan rahimnya lagi. Hingga empat minggu kemudian, Shanna kembali menjadi ibu pengganti dari pasangan yang lebih baik.

"Saya pikir saya membutuhkan sesuatu yang baik untuk menghapus pengalaman mengerikan dengan Catherine," kenang Shanna.

Risiko Jadi Ibu Pengganti

Dikutip dari Surrogate.com, berikut beberapa risiko umum bagi wanita yang memilih menjadi ibu pengganti yang menyewakan rahimnya, seperti:

1. Masalah Medis

Kehamilan ibu pengganti melibatkan risiko medis yang sama dalam mengandung dan melahirkan, sama seperti kehamilan pada umumnya. Ini termasuk mual di pagi hari, penambahan efek berat badan, pembengkakan, sakit punggung, mulas, dan efek samping tidak nyaman lainnya.

Bahkan, beberapa efek samping ini lebih serius dan dapat berkembang selama kehamilan seperti diabetes gestasional, hipertensi, atau potensi kerusakan pada organ reproduksi.

2. Risiko Emosional

Terkadang tantangan emosional harus dipertimbangkan oleh calon ibu pengganti. Ini bisa saja membuat ibu pengganti berisiko mengalami depresi selama dan setelah proses surrogacy.

Meskipun ibu pengganti sangat berbahagia untuk calon orang tua, ibu pengganti juga mengalami perasaan sedih dan kehilangan ketika mengalami keguguran saat melahirkan bayi.

Halaman 3 dari 2
(sao/naf)

Berita Terkait