Seorang wanita berinisial NT (25) menjadi tersangka kasus pencabulan 17 anak di Jambi. Dikutip dari detiksumut, Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jambi, AKBP Kristian Adi Wibawa mengatakan wanita tersebut melakukan bujuk rayu pada korban di kediamannya. Pelaku diketahui membuka jasa rental playstation (PS).
"Modusnya itu, anak-anak itu bisa diberikan bonus jam rental jika mau mengikuti keinginannya. Dalam hal ini anak laki-laki diminta untuk memegang payudaranya, dan anak perempuan itu disuruh ngintip," ungkap Kristian ketika dihubungi detikcom, Sabtu (4/2/2023).
Menurut pakar seks dr Boyke Dian Nugraha, SpOG, wanita tersebut bisa jadi memiliki kelainan seks yang disebut pedofilia. Pelaku pedofilia atau yang disebut sebagai pedofil menyukai hubungan seks dengan anak-anak. Kelainan seks ini disebabkan beberapa faktor seperti faktor biologis (hormon atau gen), proses kehamilan dan persalinan, pola asuh saat anak-anak, dan lingkungan.
"Stres saat hamil atau proses persalinan yg sulit, harus vakum misalnya, gawat janin, asfiksia atau kurang oksigen," jelas dr Boyke menjabarkan kemungkinan pemicunya, ketika dihubungi detikcom, Minggu (5/2/2023).
Seseorang bisa menjadi pedofil karena pengaruh lingkungan. Kondisi ini dipengaruhi oleh masa lalu yang kurang bahagia seperti pernah mengalami pelecehan seksual, dibanding-bandingkan, kehidupan ortunya tidak harmonis, dan mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Pedofil tidak menunjukkan ciri-ciri khas sebelumnya kepada korban. Pelaku pun mungkin terlihat baik di mata korban. Oleh sebab itu, dr Boyke menekankan pentingnya edukasi seks.
"Anak-anak harus diberikan pendidikan seks supaya ketidaktahuannya tidak dimanfaatkan oleh para pedofil," ujar dr Boyke.
Dikutip dari laman Wirral Safeguarding Children Partnership, terdapat kampanye seks "PANTS" yang dipopulerkan oleh National Society for the Prevention of Cruelty to Children (NSPCC). Kampanye tersebut memiliki 5 poin penting untuk mengedukasi anak-anak menjaga area privat tubuh mereka.
P - Privates are private
Tidak seorang pun boleh melihat atau menyentuh pakaian dalam yang menutupi tubuh anak. Terkadang dokter, perawat, atau anggota keluarga mungkin harus melakukannya. Namun, mereka harus menjelaskan alasannya dan meminta izin kepada anak.
A - Always remember your body belongs to you
Tubuh anak adalah milik anak. Tidak seorang pun boleh memaksa anak melakukan hal-hal yang membuatnya malu atau tidak nyaman. Jika seseorang meminta untuk melihat atau mencoba menyentuh anak, katakan 'tidak.' Beri tahu seseorang yang bisa dipercaya seperti orang tua.
N - No means no
Anak selalu memiliki hak untuk mengatakan 'tidak' bahkan kepada anggota keluarga. Anak mengendalikan tubuhnya sendiri.
T - Talk about secret that upset you
Rahasia buruk membuat Anda merasa sedih, khawatir, atau takut. Anak harus segera memberi tahu orang dewasa yang dipercaya tentang rahasia buruknya.
S - Speak up, someone can help
Anak harus bicara tentang hal-hal yang membuatnya khawatir atau kesal. Jika anak merasa sedih, cemas, atau takut, bicara dengan orang dewasa yang dipercaya. Tidak harus anggota keluarga, tetapi bisa guru, orang tua teman, dan lain-lain. Dengan bercerita, anak mungkin bisa mendapat bantuan orang dewasa.
Simak Video "Pelaku Aksi 'Colak-colek' Anak Terkait Gangguan Jiwa, Apa Iya?"
[Gambas:Video 20detik]
(Celine Kurnia/hnu)