Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal nasib tes COVID-19, vaksinasi, hingga obat-obatan pasca Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dicabut. Di masa transisi pandemi ke endemi, Menkes menyebut pemerintah tidak lagi mengeluarkan banyak pelarangan.
Contohnya, pemakaian masker. Warga kini dibebaskan tidak memakai masker jika merasa dirinya aman dari penularan COVID-19. Jika berada di kerumunan dan tidak ada orang sekitar batuk atau bersin, menurut Menkes boleh-boleh saja melepas masker.
"Kita sudah lihat pandemi ini terkendali, masyarakat sekarang hanya diimbau prokesnya, hati-hati kalau memang masyarakat merasa sehat nggak apa-apa nggak pakai masker,
tapi kalau merasa tidak sehat ya pakai maskernya," sambung dia.
Tes COVID-19
Masyarakat diedukasi untuk melakukan tes COVID-19 mandiri, selama ini beberapa di antaranya mungkin sudah banyak yang melakukan hal serupa. Ke depan, pemerintah bakal membuat akses tes COVID-19 antigen lebih mudah dijangkau masyarakat.
"Kita geser sedikit yang namanya PCR, akan kita geser ke antigen, yang namanya lab akan kita geser ke rumah, karena kalau dalam kondisi normal intervensi pemerintah akan berkurang, jadi kita tidak akan terlalu mengatur masyarakat kita minta partisipasi kesadaran masyarakat yang perlu kita tingkatkan awareness," kata Menkes.
"Sama seperti influenza, DBD, kan pemerintah tidak intervensi masyarakat kan sudah menyadari kalau lagi musim DBD kita semprot," sambung dia.
Vaksinasi Booster
Menkes menyebut vaksinasi COVID-19 booster pasca PPKM dicabut bakal dianjurkan selama enam bulan sekali. Bagi masyarakat umum, vaksin ini tak lagi gratis alias dikenakan harga sekitar Rp100 ribu.
"Vaksinasi untuk booster kita siapkan, harganya sebenarnya di bawah Rp100 ribu belum pakai ongkos, ini bisa dicover oleh masyarakat secara independen, tiap enam bulan sekali. Rp100 ribu setiap enam bulan sekali menurut saya sih suatu angka yang masih make sense ya," lanjut Menkes.
Tenang saja, bagi masyarakat kurang mampu tetap bisa mendapatkan vaksinasi COVID-19 secara gratis dalam kepesertaan PBI.
Obat-obatan
"Yang penting juga pada masa transisi pandemi ke endemi kita akan lebih agresif mengenai prokes, vaksinasi, mengenai varian-varian baru."
Menkes menyebut Kemenkes RI berupaya memastikan imunitas masyarakat cukup kuat melawan infeksi COVID-19 segala macam varian baru, edukasi soal tes COVID-19 secara mandiri juga bakal digencarkan, sekaligus dengan kemudahan aksesnya.
"Sekarang kan bisa pakai tes antigen itu akan kami promosikan. Kalau obat nanti ada antivirus molnupiravir, paxlovid, itu nanti akan masuk di kita, bisa diakses di RS, seperti sakit flu atau DBD dan sakit-sakit lainnya," pungkas Menkes.