Polda Jambi mengumumkan bukti baru soal kasus wanita yang cabuli 17 anak. Diketahui, tersangka Yunita Sari disebut memaksa dua anak berusia 12 dan 14 tahun untuk berhubungan seks.
"Pemeriksaan lanjutan korban, kami menemukan ada dua anak yang dipaksa untuk berhubungan badan (seks) dengan tersangka," ungkap Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Andri Ananta Yudhistira yang dikutip dari detikSumut, Rabu (8/2/2023).
"Jadi, ada dua korban dipaksa berhubungan badan, diawali dengan korban dirangsang dengan menonton film dewasa," sambungnya.
Melihat kasus tersebut, pakar seks dr Boyke Dian Nugraha mengungkapkan pelaku mungkin memiliki indikasi kelainan seksual pedofilia. Ini merupakan sebutan untuk orang yang menyukai hubungan seks dengan anak-anak.
"Penyebabnya bisa faktor biologis (hormon dan gen), proses kehamilan dan persalinan, hingga pola asuh saat anak-anak dan faktor lingkungan," ucap dr Boyke saat dihubungi detikcom, Senin (6/2).
dr Boyke menjelaskan seseorang menjadi pedofilia bisa dipengaruhi oleh stres saat hamil atau persalinan yang sulit, seperti harus vakum, gawat janin, asfiksia, hingga kurang oksigen. Selain itu, trauma masa lalu bisa memicu kelainan seksual ini.
"Waktu kecil wanita itu sering dilecehkan, dibanding-bandingkan, mengalami KDRT atau kehidupan orang tuanya tidak harmonis, dan lain-lain," tambah dr Boyke.
Namun, pedofil biasanya tidak menunjukkan ciri-ciri khusus pada orang-orang di sekitarnya. Maka dari itu, dr Boyke sangat menekankan pentingnya edukasi seks untuk agar terhindar dari orang-orang yang memiliki kelainan seksual seperti ini.
"Anak-anak harus diberikan pendidikan seks supaya ketidaktahuannya tidak dimanfaatkan oleh para pedofil," pungkasnya.
Simak Video "Alasan Harus Berhenti Ikutan Fenomena FWB Menurut dr Boyke"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/naf)