Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Hasto Wardoyo, SpOG, mengungkapkan Indonesia masih jauh dari kemungkinan resesi seks. Ini terlihat dari angka pernikahan dan angka kelahiran yang masih aman.
dr Hasto menjelaskan angka pernikahan di Indonesia mencapai 1,9 juta dan angka kelahiran 4,8 juta.
"Resesi seks memang masih jauh. Karena Indonesia, dari 1,9 juta yang menikah itu 1,6 juta di antaranya melahirkan di tahun pertama," ungkapnya dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (8/2/2023).
"Hingga semua mereka yang menikah bertujuan untuk hamil. Prokreasi tujuannya bukan hanya sekedar rekreasi untuk nikah di Indonesia, jadi memang untuk menciptakan generasi berikutnya," lanjutnya.
Menurutnya, angka pernikahan dan kelahiran di Indonesia sudah sesuai. Sebab, biasanya angka pernikahan itu separuhnya atau sekitar 40 persen dari angka kelahiran.
Melihat kondisi itu, dr Hasto mengatakan populasi di Indonesia masih akan bertahan dengan baik. Bahkan, angka kelahiran per hari ini masih berada di atas 2 yang masih tergolong tinggi.
Simak Video "Populasi Menurun dalam 60 Tahun, Generasi Muda China Enggan Berkeluarga"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/naf)