Hari Valentine Bukan Ajang Pemuas Nafsu, Bisa Begini Risiko Coba-coba Seks Bebas

Hari Valentine Bukan Ajang Pemuas Nafsu, Bisa Begini Risiko Coba-coba Seks Bebas

Vidya Pinandhita - detikHealth
Selasa, 14 Feb 2023 12:01 WIB
Hari Valentine Bukan Ajang Pemuas Nafsu, Bisa Begini Risiko Coba-coba Seks Bebas
Risiko seks bebas menurut psikolog. Foto: Getty Images/iStockphoto/Diversity Studio
Jakarta -

Valentine atau hari kasih sayang jatuh tepat hari ini, 14 Februari. Seiring banyaknya pasangan kekasih yang saling mengekspresikan rasa kasih sayang lewat momen spesial, tak menutup mata, ada juga yang mengaitkan perayaan Valentine dengan aktivitas seks. Psikolog mengingatkan, ekspresi kasih sayang tak melulu ditunjukkan dengan nafsu.

"Kemudian sadari betul bahwa Valentine ini merupakan hari di mana bisa menyatakan betapa berharganya orang lain di mata kita atau pasangan kita. Betul-betul kasih sayang, bukan hanya nafsu. Ini hari kasih sayang, bukan hari nafsu," ungkap psikolog klinis dan founder pusat konsultasi Anastasia and Associate, Anastasia Sari Dewi, pada detikcom, Senin (13/2/2023).

Lebih lanjut menurut Sari, hari Valentine bisa menjadi ajang untuk mengekspresikan rasa syukur atas kehadiran orang terdekat atau kekasih. Walhasil, perayaannya pun tak melulu dengan aktivitas seksual.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi perlu untuk dipikirkan lagi dari awal. Jika betul-betul pasangan Valentine kalian adalah orang yang kalian sayangi, kalian syukuri atas kasih sayang yang telah kalian terima maupun kalian ingin berikan, pastikan sungguh-sungguh hanya kasih sayang. Jadi menghargai mereka sebagai individu dengan kebaikannya. Tidak hanya terkait nafsu," sambungnya.

Ingat Risikonya

Terakhir Sari mengingatkan perihal risiko aktivitas seks bebas, di antaranya yakni penularan penyakit seksual dan kehamilan. Maka dari itu, pastikan agar aktivitas yang hendak dilakukan sembari merayakan Valentine dipikirkan baik-baik lebih dulu.

ADVERTISEMENT

"Terlalu banyak risiko yang bisa terjadi hanya karena satu hari atau satu tindakan. Pastikan semua dipertimbangkan dengan baik sebelum acara berlangsung. Jadi apa saja selain faktor-faktor tadi? Ingat bahwa ada banyak faktor risiko penyakit entah itu penyakit seksual, kehamilan, entah itu risiko-risiko sosial lainnya," tuturnya.

"Mungkin konflik dengan keluarga. Jangan sampai karena ingin merayakan bersama justru risiko yang ditimbulkan setelahnya malah bisa mengganggu hubungan kalian sendiri," pungkas Sari.




(vyp/kna)

Berita Terkait