Pendiri sekaligus Ketua Sioux Ular Indonesia, Aji Rachmat meninggal akibat dipatuk ular king cobra. Peristiwa ini terjadi pada Minggu (12/2) ketika ia mengisi acara Basic Training Muscle (BTM) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Setibanya di rumah sakit, Aji langsung dirawat di ICU untuk mendapat penanganan akibat tergigit king kobra.
Sempat dirawat dua hari
Setelah menjalani dua haru perawatan, Aji dinyatakan meninggal dunia.
"Beliau ditakdirkan oleh Allah meninggalkan kita semua pada tanggal 14 Februari 2023, dini hari waktu setempat. Setelah beberapa hari dirawat di ruang ICU di rumah sakit setempat didampingi oleh keluarga dan teman-teman organisasi," ucap Rizky kepada wartawan dikutip dari detikJateng.
King cobra merupakan salah satu ular berbisa yang berbeda genetik dengan cobra. King cobra adalah anggota genus Ophiophagus Hannah. Hewan ini dapat berdiri dan menatap mata orang dewasa, bahkan mengangkat hingga sepertiga tubuhnya dari tanah dan tetap bergerak maju untuk menyerang.
Seberapa Berbahaya Gigitan King Cobra?
Menurut National Graphic, bisa king kobra bukan merupakan yang paling beracun dibandingkan bisa ular lainnya. Akan tetapi, jumlah neurotoksin yang dikeluarkan dalam 1 gigitan bisa mencapai dua per sepuluh ons cairan. Jumlah ini cukup untuk membunuh 20 orang atau seekor gajah.
"King kobra adalah spesies ular berbisa terpanjang di dunia. Meskipun panjang mereka bisa mencapai hingga 18 kaki, panjang rata-rata mereka adalah 10 hingga 13 kaki," kata ahli herpetologi Sara Viernum asal Wisconsin.
Next: Pertolongan Pertama Mengatasi Gigitan Ular
Simak Video "Video: Sanitasi Buruk Pascabanjir, Ahli Ingatkan Bahaya Leptospirosis"
(kna/kna)