Aktor Bruce Willis didiagnosis mengalami demensia frontotemporal atau frontotemporal dementia (FTD). Sebelumnya, pada Maret 2022 keluarga Willis mengungkapkan bahwa pria 67 tahun itu mengalami afasia, yang mempengaruhi kemampuan kognitifnya, menghilangkan kemampuan untuk memahami sesuatu, atau mengungkapkan sesuatu.
Melalui kabar yang disampaikan oleh keluarganya pada Kamis (16/2/2023), mereka merasa lega setelah Willis memiliki diagnosis yang jelas.
"Meskipun ini menyakitkan, lega akhirnya memiliki diagnosis yang jelas. FTD adalah penyakit kejam yang belum pernah kita dengar dan bisa menyerang siapa saja," demikian bunyi pernyataan itu yang dikutip dari AP News, Jumat (17/2/2023).
The Association for Frontotemporal Degeneration menggambarkan FTD sebagai sekelompok gangguan otak yang disebabkan degenerasi lobus frontal dan/atau temporal otak. Kondisi ini mempengaruhi perilaku, bahasa, gerakan, dan afasia bisa menjadi salah satu gejalanya.
Asosiasi tersebut menggambarkan degenerasi frontotemporal sebagai 'penurunan fungsi yang tak terelakkan', dengan harapan hidup rata-rata tujuh hingga 13 tahun setelah timbulnya gejala.
"Saat ini tidak ada pengobatan untuk penyakit ini, kenyataan yang kami harap dapat berubah di tahun-tahun mendatang," kata pihak keluarganya.
"Seiring dengan kemajuan kondisi Bruce, kami berharap perhatian media dapat difokuskan untuk menyoroti penyakit ini yang membutuhkan lebih banyak kesadaran dan penelitian," sambungnya.
Simak Video "Video: Keluarga akan Donorkan Otak Bruce Willis untuk Riset Demensia"
(sao/kna)