Belakangan ini ramai soal pencegahan stunting dengan protein hewani murah meriah seperti ikan lele. Harganya pun jauh lebih murah daripada daging sapi untuk memenuhi gizi anak.
Terkait hal tersebut, ahli gizi masyarakat, dr Tan Shot Yen, menyebut ikan lele sebagai sumber protein hewani yang terjangkau dan mudah dipelihara. Namun jika dilihat dari kandungan proteinnya, ikan lele cenderung lebih rendah dibandingkan daging hewani lainnya.
Sebagai perbandingan, ikan lele mengandung 16,2 protein di setiap 100 gramnya. Sementara per 100 gram daging sapi mengandung 18,8 gram protein.
Secara berurutan, kandungan protein paling tinggi berasal dari telur ayam kampung, telur ayam negri, telur bebek, telur puyuh, ayam, bebek, sapi, hati ayam, hati sapi, dan lain-lain. Artinya selain lele, telur juga bisa diandalkan untuk mencegah stunting dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan daging sapi.
dr Tan menambahkan, pencegahan stunting sebenarnya bukan hanya dengan memilih asupan makanan. Yang tidak kalah penting adalah bagaimana anak mau memakan makanan yang disediakan, agar kebutuhan gizi tercukupi dan risiko stunting bisa dicegah.
"Jadi, pencegahan stunting itu komprehensif. Anak diberi makanan sebagus apa pun jika sering sakit atau cara pemberiannya tidak sesuai pola asuh (makanan) akhirnya dilepeh, karena sulit dikunyah, lagi tumbuh gigi, sariawan dan sebagainya tentu ujung2nya bermasalah juga kan?" ujar dr Tan pada detikcom, Selasa (21/2/2023).
Agar kebutuhan akan gizi tercukupi, pastikan ada variasi sumber asupan protein di setiap menu makan.
"Rotasi, kombinasi, variasi. Sebab ikan kembung walaupun zat besinya nggak banyak, kan omega 3 nya tinggi. Sebaliknya hati ayam zat besinya tinggi, tapi omega 3 nya nggak banyak. Nah telur yang paling terjangkau dan ga perlu kulkas buat penyimpanan nya kan?" jelas dr Tan.
"Dengan harga yang sama, dibandingkan semua jenis bahan pangan hewani, protein telur paling banyak," pungkasnya.
Simak Video "Video: Protein Hewani Jadi Kunci Penanganan Stunting"
(vyp/sao)