Seorang bayi laki-laki dari Bekasi, Jawa Barat, tengah viral di media sosial lantaran memiliki berat badan yang tak seharusnya. Di usianya yang masih satu tahun empat bulan, berat badan bayi bernama Muhammad Kenzie Alfaro itu mencapai 27 kg.
Karena bobot tubuhnya yang ekstrem, Ibu Kenzie, Pitriah, mengungkapkan sang anak saat ini masih belum bisa berbicara dan berjalan atau merangkak seperti anak seusianya. Bayi usia satu tahun normalnya memiliki berat badan 7-11 kg. Lantas, apakah anak dengan obesitas berpotensi terkena diabetes?
Wakil Menteri Kesehatan RI (Wamenkes) dr Dante Saksono harbuwono menjelaskan, anak-anak yang memiliki berat badan berlebih memiliki peluang mengalami diabetes di masa yang akan datang atau usia dewasa nanti. Sebagaimana diketahui, obesitas pada anak merupakan kondisi medis yang sangat serius dan memerlukan perhatian khusus.
"Kejadian diabetes pada anak itu berbeda sekali dengan masalah obesitas pada anak-anak. Obesitas pada anak akan memicu terjadinya diabetes pada saat dia dewasa," tuturnya saat ditemui di Jakarta Pusat, Kamis (23/2/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait obesitas sendiri, pihaknya telah melakukan pencegahan dengan melaksanakan edukasi yang mengingatkan bahwa obesitas di masa kecil dapat berdampak buruk bagi kesehatan anak di masa depan.
"Sehingga tidak menjadi berisiko pada saat dia dewasa untuk menjadi diabetes, penyakit jantung, dan sebagainya," imbuhnya lagi.
Kondisi Terkini Kenzie
Saat ini Kenzie menjalani pemeriksaan di RS Hermina Kota Bekasi setelah sempat dirujuk oleh Puskesmas dan RS Ananda Babelan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Kenzie juga sejauh ini baru mendapat diagnosis obesitas. Namun lebih lanjut dari pemeriksaan hari ini, ditemukan bahwa Kenzie mengalami tulang bengkok di kaki imbas obesitasnya. Kepala Puskesmas Setyamulya, Siti Jubaidah, juga mengatakan Kenzie berniat menjalani pemeriksaan darah. Namun karena kendala kegemukan, Kenzie tidak bisa menjalani tahap pemeriksaan tersebut.
"Selain nutrisi itu ada penyakit mungkin penyakit yang menyertainya. Ini tidak bisa menyatakan penyakit apa kalau tidak ditindaklanjuti oleh tim," ungkapnya saat ditemui oleh detikcom di RS Hermina Bekasi, Bekasi Barat, Jumat (24/2).
(suc/up)











































