Fakta-fakta HSDD, Pemicu Hubungan Intim Pasutri Mulai Kendor

Round Up

Fakta-fakta HSDD, Pemicu Hubungan Intim Pasutri Mulai Kendor

Hana Nushratu - detikHealth
Selasa, 28 Feb 2023 16:00 WIB
Fakta-fakta HSDD, Pemicu Hubungan Intim Pasutri Mulai Kendor
Saat HSDD bikin gairah seks pasutri merosot. (Foto ilustrasi: Getty Images)
Jakarta -

Dalam sebuah rumah tangga, berhubungan seksual merupakan hal yang sangat krusial. Hubungan seks bisa terganggu oleh berbagai faktor, salah satunya Hypoactive Sexual Desire Disorder (HSDD).

HSDD merupakan kondisi berkurang hingga hilangnya fantasi seseorang untuk berhubungan seksual. Kemungkinan penyebabnya yaitu masalah psikis dan non-psikis, atau adanya gangguan medis seperti permasalahan hormon serta kelainan fungsi organ.

Menurut dokter obstetri dan ginekologi dari RS Pondok Indah dr Putri Deva Karimah, SpOG, HSDD lebih sering dialami oleh wanita dibandingkan pria. Salah satu pemicunya yaitu perubahan hormon menjelang dan memasuki usia menopause.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"HSDD dapat menjadi masalah besar dan penting untuk diperhatikan apabila sudah mengganggu kualitas hidup dan terdapat kondisi medis yang mendasarinya. Kondisi ini tidak jarang mempengaruhi mental penderitanya, seperti stres, atau rusaknya hubungan dengan pasangan," kata dr Putri dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom ditulis Senin (27/2/2023).

dr Putri menjelaskan pada wanita dengan HSDD mungkin tidak memiliki keinginan untuk memikirkan segala hal mengenai seks hingga berhubungan intim, atau tidak mendapatkan rasa nyaman dan kenikmatan saat berhubungan seks. Hal ini akan mempengaruhi proses siklus respons seksual wanita.

ADVERTISEMENT

Tidak Selalu Karena Menopause

Di samping itu, wanita yang mengalami HSDD tidak selalu dikaitkan usia menopause. Dikutip dari Healthline, persentase wanita yang mengalami kondisi tersebut adalah:

  • Wanita usia 18 hingga 44 tahun sebanyak 8,9 persen
  • Wanita usia 45 hingga 64 tahun sebanyak 12,3 persen
  • Wanita usia 65 tahun ke atas sebanyak 7,4 persen

Faktor Pemicu HSDD

HSDD dapat dipicu oleh adanya masalah psikologis atau mental, seperti:

  • Trauma
  • Masalah dengan pasangan
  • Faktor sosial seperti wanita pekerja yang sangat sibuk, terutama pada wanita usia menengah.

Selain itu, hal ini juga dapat disebabkan oleh masalah medis seperti adanya perubahan hormon pada wanita menjelang dan ketika sudah menopause. Penurunan hormon estrogen menyebabkan kurangnya lubrikasi pada vagina dan menyebabkan rasa nyeri ketika berhubungan intim (dispareunia).

Gangguan pada sistem kerja otak, riwayat operasi pada organ reproduksi, serta konsumsi obat-obatan tertentu, juga dapat menjadi faktor pemicu.

Beberapa faktor pemicu HSDD lainnya, seperti:

  • Senyawa organik di otak yang bernama neurotransmitter tidak aktif, yang mengganggu hasrat dan fungsi seksual
  • Masalah sulit tidur yang menyebabkan mudah lelah
  • Efek dari beberapa obat seperti obat antidepresan, obat kemoterapi, dan lain-lain
  • Beberapa penyakit penyerta, seperti diabetes, masalah jantung, inflammatory bowel disease (IBD), kanker, dan lain-lain
  • Kehamilan, persalinan, atau sedang menyusui

Penyebab HSDD

HSDD bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor fisik, psikis, maupun kombinasi.

Penyebab fisik HSDD dapat mencakup:

  • Radang sendi
  • Penyakit arteri koroner
  • Diabetes
  • Penurunan kadar estrogen atau testosteron
  • Perubahan hormon selama atau setelah kehamilan
  • Kelelahan atau kelelahan karena pekerjaan yang melelahkan, keluarga, atau kegiatan lainnya
  • Mengambil obat tertentu yang mempengaruhi dorongan seks

NEXT: Penyebab Emosional HSDD

Penyebab emosional HSDD meliputi:

Riwayat kecemasan, depresi, atau kehilangan percaya diri

Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan panggul untuk mengidentifikasi perubahan yang mungkin mempengaruhi hasrat seksual. Tes darah untuk memeriksa kadar hormon yang terkena mungkin juga dilakukan.

Gejala HSDD

Dikutip dari Healthline, berikut adalah gejala HSDD:

  • Sedikit atau tidak ada minat pada aktivitas seksual
  • Sedikit atau tidak ada pikiran atau fantasi seksual
  • Hilangnya ketertarikan dalam memulai seks
  • Kesulitan mendapatkan kesenangan dari seks
  • Kurangnya sensasi yang menyenangkan saat alat kelamin distimulasi.

HSDD Bisa Ditangani

dr Putri menyebut HSDD bisa ditangani dengan catatan, harus mengetahui pemicu utamanya. Jika HSDD dipicu dari penyakit tertentu, maka kondisi yang menyertai harus diatasi terlebih dahulu.

Cara mengatasi dan menangani kondisi ini memerlukan pendekatan secara medis dan psikologis, serta adanya keinginan dari pihak suami dan istri.

"Apabila Anda sudah mulai mengalami gejala enggan berhubungan intim dengan pasangan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dokter spesialis andrologi dan seksologi, atau dokter spesialis kedokteran jiwa/psikiater," pungkas dr Putri.

Dikutip dari Medical News Today, berikut cara menangani HSDD yang perlu diketahui:

Psikoterapi

Langkah ini dapat membantu orang-orang dengan kekhawatiran tentang hubungan seksual, atau kondisi psikologis yang memicu penurunan hasrat seksual. Pasien mungkin akan menjalani terapi berupa terapi bicara atau terapi perilaku kognitif, yakni sejenis psikoterapi yang berfokus pada strategi untuk mengubah pola pikir atau perilaku.

NEXT: Terapi Seks

Terapi Seks

Terapi seks adalah jenis konseling yang membantu seseorang untuk mengatasi masalah seksual. Orang dengan HSDD bisa menjalani terapi seks sendiri atau bersama dengan pasangan.

Lewat terapi seks, profesional akan mengajak pasien berdiskusi tentang latar belakang dan pendidikan seksual. Hal itu biasanya dibarengi sejumlah tips yang direkomendasikan dicoba di rumah demi mengatasi HSDD

  • Bereksperimen dengan seks bisa dengan menggunakan permainan peran (roleplay), mainan seks, atau posisi seks yang berbeda
  • Langkah bertahap melalui berbagai sentuhan demi sentuhan untuk membangun kepercayaan dan keintiman
  • Pendidikan seks melalui buku, video, atau situs web
  • Meningkatkan komunikasi tentang hasrat dan kebutuhan seksual dan emosional

Pengobatan

Pada kondisi tertentu, orang dengan HSDD mungkin memerlukan penanganan dengan obat. Pasalnya jika HSDD dipicu oleh masalah hormon, pasien mungkin memerlukan terapi hormon.

Wanita dengan HSDD mungkin memerlukan terapi estrogen yang mendongkrak libido. Begitu juga laki-laki dengan kadar testosteron yang rendah mungkin memerlukan terapi untuk meningkatkan gairah seks.

Gaya hidup yang buruk juga mempengaruhi HSDD. HSDD dapat diobati dengan mengubah gaya hidup seperti:

Olahraga teratur
Meluangkan waktu untuk keintiman
Menghindari zat yang mempengaruhi hasrat seksual, seperti tembakau dan alkohol
Mempraktikkan teknik penghilang stres, seperti intervensi berbasis perhatian

Halaman 4 dari 3
(hnu/naf)
Pudarnya Gairah Bercinta
15 Konten
Hypoactive sexual desire disorder (HSDD) menjadi momok baru dalam kehidupan rumah tangga. Redupnya gairah bercinta bisa dipicu banyak faktor.

Berita Terkait