Konstipasi atau sembelit adalah gangguan pencernaan yang banyak dialami oleh segala kalangan umur. Tak terkecuali, dialami oleh para ibu hamil semasa kehamilannya.
"Konstipasi dapat terjadi ketika ibu pertama kali memasuki masa kehamilan ataupun dalam masa sepanjang kehamilan," kata Staci Tanouye, MD FACOG, dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, dikutip dari Pop Sugar.
Faktor penyebab sembelit pun beragam. Penyebab paling umumnya adalah gaya hidup dan pola makan, seperti kurang mengonsumsi serat dan air. Selain itu, konstipasi juga dapat disebabkan oleh tingkat stres yang tinggi, kecemasan, atau depresi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam masa kehamilan, konstipasi juga dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor, seperti:
1. Perubahan hormon
Saat dalam masa kehamilan, wanita mengalami perubahan kadar hormon. Hal ini menyebabkan terjadinya penurunan gerak peristaltik pada saluran pencernaan dan membuat gerakan makanan di usus lebih lambat dari biasanya. Seringkali juga, kondisi ini membuat perut terasa penuh dan kembung.
2. Konsumsi vitamin pranatal tertentu
Vitamin prenatal pada umumnya memiliki kandungan zat besi yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan ibu hamil dalam mencegah anemia. Namun, vitamin jenis ini juga memiliki efek samping, seperti masalah pencernaan. Dikutip dari Medical News Today, zat besi dapat menyebabkan konstipasi dan pengerasan feses.
3. Tekanan dari rahim
Tak hanya pada masa awal kehamilan, konstipasi juga kerap dialami ibu hamil ketika memasuki masa akhir kehamilan. Hal ini umumnya disebabkan oleh rahim yang turut bertumbuh seiring dengan berkembangnya janin. Tekanan pada rahim ini secara tidak langsung akan menekan usus dan membuatnya sulit untuk mengeluarkan feses.
Konstipasi yang dibiarkan begitu saja dapat menyebabkan wasir hingga fisura anus. Lalu, bagaimana cara yang tepat dan aman bagi ibu hamil untuk bisa mengatasi konstipasi dalam masa kehamilan?
TERUSKAN MEMBACA, KLIK DI SINI
(vyp/vyp)











































