Respons IDAI soal Siswa NTT Sekolah Jam 5 Pagi, Bisa Efektif Asal...

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Kamis, 02 Mar 2023 16:43 WIB
Siswa SMA di Kupang masuk jam 5 pagi. (Foto: Antara Foto/Kornelis Kaha)
Jakarta -

Jam masuk sekolah siswa SMA dan SMK di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih menjadi kontroversi. Disebutkan salah satu alasannya untuk meningkatkan kualitas pelajar agar menjadi siswa unggul.

Terkait hal tersebut, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengatakan hal yang harus diperhatikan adalah jam tidur anak. Waktu sekolah yang mulai terlalu pagi bisa mengurangi jam tidur anak sehingga membuat mereka tidak produktif.

"Pada anak, yang penting kualitas tidurnya cukup 7-8 jam, katakan jam 8 malam tidur dan bangun jam 4, itu tidurnya cukup. Tapi anak SMA sekarang itu bisa nggak tidur jam 8 malam?" kata dr Piprim saat ditemui di kantor PB IDI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2023).

Hal yang terjadi saat ini, mayoritas anak sekolah tidur terlalu larut. Bahkan tidak sedikit yang begadang. Terlalu sering begadang membuat sel kekebalan tubuh anak hancur yang berdampak pada kesehatan mereka secara keseluruhan.

"Jadi prinsipnya adalah cukup nggak kualitas dan kuantitas tidurnya. Kalau cukup, nggak ada masalah sebelumnya sebenarnya itu belajar pagi-pagi itu sebenarnya lebih fresh apabila tidurnya cukup," sebut dr Piprim.

"Kemudian dukungan sosial, misal anak jam 5 pagi bangun tapi keluarganya belum bangun, nanti nggak ada yang siapin sarapan dan lain-lainnya. Jadi nggak berkualitas kan," pungkasnya.



Simak Video "Video Wamenkes Ungkap Data 187 Faskes Terdampak Banjir Sumatera"

(kna/naf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork