6 Makanan Berkolesterol Tinggi yang Sebaiknya Dihindari

6 Makanan Berkolesterol Tinggi yang Sebaiknya Dihindari

Charina Elliani - detikHealth
Kamis, 02 Mar 2023 17:15 WIB
6 Makanan Berkolesterol Tinggi yang Sebaiknya Dihindari
Makanan berkolesterol tinggi (Foto: thinkstock)
Jakarta -

Sulit rasanya untuk bisa sepenuhnya menghilangkan gorengan, makanan cepat saji, dan kue-kue manis dari keseharian kita. Meski banyak digemari, tak banyak orang yang sadar bahwa makanan-makanan seperti ini memiliki kandungan kolesterol yang tinggi. Bahkan makanan berkolesterol tinggi juga bisa berbahaya bagi tubuh bila terlalu banyak dikonsumsi.

Dikutip dari Cleveland Clinic, sejumlah studi menunjukkan bahwa kandungan kolesterol dalam makanan belum tentu 100 persen berdampak pada kadar kolesterol dalam darah. Banyak makanan yang mengandung kolesterol tinggi, namun memiliki segudang nutrisi yang baik dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Di antaranya adalah telur, udang, kepiting, dan ikan sarden.

Namun, bukan berarti kita dapat mengabaikan begitu saja kandungan kolesterol yang ada dalam makanan. Sebab kandungan kolesterol dalam makanan yang kita konsumsi tetap harus dijadikan perhatian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang aman untuk mengonsumsi makanan yang mengandung sejumlah kolesterol. Namun, makanan yang mengandung kolesterol tinggi juga memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi," jelas Julia Zumpano, RD, LD, ahli gizi Cleveland Clinic.

Artinya, yang menjadi permasalahan utama ketika mengonsumsi makanan berkolesterol tinggi adalah kandungan lemak jenuh yang ada di dalamnya. Lemah jenuh dalam makanan dapat memicu kadar kolesterol dalam darah dan meningkatkan risiko terhadap berbagai penyakit, termasuk penyakit hati dan jantung.

ADVERTISEMENT

Makanan Berkolesterol Tinggi

Berikut adalah 6 makanan berkolesterol tinggi yang sebaiknya dihindari.

1. Daging merah

Daging merah, seperti daging sapi dan daging kambing, mengandung kolesterol yang cukup tinggi. Selain kolesterol, olahan daging merah, seperti steak, iga sapi, dan sapi panggang juga mengandung lemak jenuh yang tergolong tinggi.

2. Gorengan

Tak dapat dimungkiri, segala jenis makanan yang digoreng pasti memiliki daya tarik yang lebih tinggi. Dalam keseharian pun, sulit untuk melepaskan diri dari makanan-makanan yang digoreng. Proses penggorengan dalam jumlah minyak yang banyak membuat gorengan menjadi makanan yang mengandung segudang lemak jenuh dan kolesterol.

Dikutip dari Healthline, mengonsumsi terlalu banyak gorengan dapat meningkatkan risiko terhadap penyakit jantung dan hati, obesitas, hingga diabetes.

Opsi yang lebih sehat dibandingkan menggoreng makanan adalah dengan merebus atau memanggang makanan. Selain itu, anda juga dapat menggoreng dengan menggunakan air fryer untuk meminimalisir penggunaan minyak yang berlebih.

3. Daging olahan

Daging olahan, seperti naget, ham, dan sosis, menjadi opsi makanan yang disukai banyak orang karena kepraktisannya. Sayangnya, tak banyak yang menyadari bahaya dari terlalu banyak mengonsumsi daging olahan tersebut. Selain mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi, daging olahan juga mengandung sodium atau garam yang tinggi dan rendah nutrisi sehingga tidak baik bila dikonsumsi terlalu banyak.

4. Makanan cepat saji

Konsumsi fast food atau makanan cepat saji yang berlebihan telah menjadi faktor utama dalam meningkatkan risiko terhadap sejumlah permasalahan kesehatan kronis, seperti penyakit hati, penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.

Orang yang sering mengonsumsi makanan cepat saji umumnya memiliki kadar kolesterol, lemak perut, dan risiko terhadap peradangan yang lebih tinggi.

5. Makanan manis

Kue, kukis, donat, dan es krim adalah empat contoh dari sederet makanan manis lainnya yang digemari oleh banyak orang. Namun, perlu diingat bahwa makanan-makanan tersebut mengandung kolesterol dan lemak jenuh yang tinggi.

Selain itu, makanan tersebut juga penuh akan kandungan gula yang dapat memicu pembentukan lemak tidak sehat dalam tubuh. Hal ini dapat berdampak pada meningkatnya risiko terhadap berbagai penyakit, terutama gangguan pada kesehatan hati.

Sebagai gantinya, dibandingkan membeli dalam kemasan atau di toko, lebih baik untuk membuat sendiri di rumah. Dengan membuat sendiri di rumah, Anda bisa mengatur dan mengontrol seberapa banyak gula dan lemak yang digunakan dalam pembuatannya.

Untuk opsi yang lebih sehat, bisa juga mengganti cemilan-cemilan tersebut dengan opsi cemilan yang lebih sehat seperti buah-buahan.

6. Produk susu dengan kandungan lemak tinggi

Susu dan yogurt berlemak, mentega, dan keju adalah beberapa contoh produk susu dengan kandungan lemak yang tinggi. Selain itu, produk seperti keju juga mengandung kandungan sodium atau garam yang tak kalah tinggi.

Dikutip dari Cleveland Clinic, konsumsi keju sebaiknya dibatasi menjadi 3 ons per minggu dan mengganti opsi keju berlemak menjadi keju yang lebih rendah lemak, seperti keju swis atau keju mozarella. Begitupula halnya dengan susu dan yogurt, dua produk ini juga bisa digantikan dengan opsi yang lebih rendah lemak, seperti susu skim atau non-fat.

Dibandingkan menggunakan mentega atau butter, gunakanlah opsi minyak yang lebih sehat, seperti minyak zaitun atau minyak alpukat.

Itu dia sejumlah makanan berkolesterol tinggi yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Memang sulit untuk menghentikan sepenuhnya konsumsi makanan-makanan tersebut.

Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan membatasi jumlah yang dikonsumsi dan menyeimbangi dengan makanan-makanan sehat yang bernutrisi.




(suc/suc)

Berita Terkait