Viral Bumil di Subang Meninggal, Kemenkes: RS Tak Boleh Tolak Kasus Darurat!

Viral Bumil di Subang Meninggal, Kemenkes: RS Tak Boleh Tolak Kasus Darurat!

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Rabu, 08 Mar 2023 15:30 WIB
Viral Bumil di Subang Meninggal, Kemenkes: RS Tak Boleh Tolak Kasus Darurat!
Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi. (Foto: Nafilah Sri Sagita K/detikHealth)
Jakarta -

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi menyebut kasus meninggalnya ibu hamil pasca ditolak RSUD Ciereng Subang masih dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan setempat.

Meski begitu, dr Nadia memastikan RS memiliki kewajiban penanganan pertolongan pertama pada kasus darurat. Berkaca pada kasus viral ibu Kurnaesih, ibu hamil diminta untuk rutin melakukan antenatal care.

Antenatal care merupakan pemeriksaan kehamilan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental pada ibu hamil secara optimal. Melalui ANC, ibu hamil diharapkan mampu menghadapi masa persalinan, nifas, menghadapi persiapan pemberian ASI secara eksklusif, serta kembalinya kesehatan alat reproduksi dengan wajar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam program kesehatan ibu terutama ibu hamil, kita memiliki program untuk ibu hamil. Kalau penuh kan memang tidak bisa dilakukan kecuali, untuk dirujuk tapi RS punya kewajiban memberikan pertolongan pertama pada kasus darurat," beber dr Nadia melalui keterangan tertulis, Rabu (8/3/2023).

"Dalam proses kehamilan dan persalinan menjadi penting diikuti ANC yg baik. Saat ini ANC dilakukan minimal enam kali dengan dua kali pemeriksaan di dokter dan pemeriksaan USG," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

dr Nadia menyebut ibu hamil juga seharusnya sudah mengetahui hari perkiraan lahir dan rencana untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat. "Sudah berada di faskes terdekat, atau ada rumah tunggu yang bisa dimanfaatkan bumil yang akan bersalin bila rumahnya terlalu jauh dari faskes," tuturnya.

Persiapan matang sebelum persalinan termasuk perkiraan apakah perlu dilakukan operasi caesar di RS atau persalinan normal di puskesmas perlu diketahui dari jauh hari, sehingga proses tersebut mencegah kemungkinan kejadian yang sama seperti dialami Kurnaesih.




(naf/kna)

Berita Terkait