Heboh soal Neovagina Transgender Berbau Feses, dr Boyke Angkat Bicara

Heboh soal Neovagina Transgender Berbau Feses, dr Boyke Angkat Bicara

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Kamis, 09 Mar 2023 05:00 WIB
Heboh soal Neovagina Transgender Berbau Feses, dr Boyke Angkat Bicara
Ilustrasi Miss V. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Adene Sanchez)
Jakarta -

Ramai soal neovagina transgender belakangan dibahas netizen. Berawal dari sebuah akun yang menyebut neovagina tidak lebih baik dari 'Miss V' asli, salah satunya lantaran menyerupai bau feses.

"Dia luka lebar menganga yang harus disumpel beberapa jam sehari atau nggak nutup lagi, itu bukan otot dan nggak punya kemampuan self cleaning, jangan kebanyakan halu, wouldn't be the same with God given," tutur @dis***ia.

Apa itu Neovagina?

Dokter spesialis obgyn dr Boyke Dian Nugraha menyebut neovagina adalah vagina yang dibuat untuk transgender saat mereka ingin mengubah alat kelaminnya menjadi perempuan. Ada sejumlah tahapan sebelum memulai operasi, mulai dari konsultasi kejiwaan hingga memastikan yang bersangkutan benar-benar ingin mengubah alat kelaminnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, menurut dr Boyke hal semacam ini baru lumrah di luar negeri. Biasanya proses pembentukan neovagina dilakukan dengan tiga dokter yakni dokter kandungan, urolog, hingga dokter bedah plastik.

"Skrotumnya dijadikan vagina, karena nanti jadinya dia tetap sensitif, tetap bisa menerima rangsangan, sama dengan skrotum laki-laki kan. Ibaratnya gini, penis samanya dengan klitoris, sementara testis nantinya sama dengan jaringan G-spot," terang dr Boyke saat dihubungi Rabu (8/3/2023).

ADVERTISEMENT

Benarkah Lebih Bau?

Menurut dr Boyke, bau atau tidaknya neovagina bergantung pada perawatan masing-masing. Sama halnya dengan wanita yang tetap menjaga vagina dalam kondisi bersih sehingga tidak memunculkan bau menyengat tidak sedap berlebihan.

Bau yang muncul bisa dari produksi keringat, jika rutin dibersihkan tidak akan mengganggu. Neovagina disebutnya tak akan berbau feses lantaran tidak berada di lubang yang sama.

Lubang vagina buatan ditempatkan beberapa cm lebih awal sebelum dubur, sama seperti letak penis semula.

"Nggak lebih bau, dia memang tidak ada self cleaning tapi kan memang bisa dibersihkan secara manual. Intinya kalau bau atau tidak tergantung perawatan," sambung dia.

"Karena dia juga bisa kena infeksi dan penyakit kelamin, jika tidak hygiene, tetap ada risikonya. Bau seperti feses juga tidak karena beda ya salurannya dengan anus," imbuhnya lagi.

Meski begitu, menurut dr Boyke fungsi neovagina dalam berhubungan seksual jelas berbeda dengan vagina asli. Ini dikarenakan lubang yang dibuat tidak memiliki otot sehingga tidak bisa menjepit.

Ditambah lagi, untuk memanjangkan kedalaman neovagina dibutuhkan dildo atau alat yang bisa menyangga lubang atau saluran tersebut. Jika tidak demikian, bukan tidak mungkin saluran kembali mengerut dan menempel.

Walhasil, tidak lagi bisa digunakan dan kemungkinan ada risiko infeksi.




(naf/suc)

Berita Terkait