Fakta baru terkait wanita mencabuli 17 anak di Jambi, Yunita Sari Anggraini terungkap. Dari hasil pemeriksaan, polisi menyebut Yunita Sari dikategorikan memiliki kecenderungan hiperseks atau libido yang tinggi.
Hal ini diakui suami Yunita saat melakukan serangkaian pemeriksaan laporan di Polres Jambi. Yunita meminta suaminya untuk berhubungan seks setiap hari.
"Secara kejiwaan sebenarnya dia agak sedikit tinggi libido si YS ini. Hiper (seks). Bahkan ini di luar konteks penyidikan menurut keterangan suaminya, saudari YS ini hampir setiap hari minta suaminya berhubungan badan," kata Kapolresta Jambi, Kombes Eko Wahyudi, Jumat (10/3/2023), yang dikutip dari detikSumut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu Hiperseks?
Dikutip dari Mayo Clinic, hiperseks adalah bentuk kelainan seksual yang pengidapnya mengalami gairah, fantasi, hingga dorongan seksual yang sulit untuk dikendalikan.
Orang dengan kondisi ini biasanya menunjukkan sejumlah perilaku seksual yang bermasalah. Misalnya seperti mengkonsumsi konten pornografi secara berlebihan, masturbasi berlebihan, atau melakukan aktivitas seksual dengan banyak pasangan.
Seperti Apa Ciri-ciri Hiperseks?
Adapun ciri-ciri hiperseks berbeda pada setiap individu yang memiliki kondisi tersebut. Namun, beberapa karakteristik paling umum yang dimiliki oleh seorang hiperseksual meliputi:
- Perilaku seksual kompulsif
- Fantasi seksual yang berulang dan tidak terkendali
- Kesulitan menjalin dan mempertahankan hubungan dengan orang lain, terutama pasangan romantis karena keasyikan mereka dengan seks
- Ketidakmampuan untuk mengendalikan dorongan seksual
- Terus terlibat dalam perilaku dan aktivitas seksual yang berlebihan, bahkan bisa melakukan tindakan yang sangat berbahaya
Apa Penyebab dari Hiperseks?
Penyebab pasti dari kondisi hiperseks ini masih belum diketahui. Namun, kemungkinan kondisi ini dikaitkan dengan kesehatan fisik dan mental seseorang. Adapun beberapa faktor risiko mungkin termasuk hidup dengan kondisi kesehatan mental, seperti:
- Gangguan bipolar
- Tumor dan cedera pada lobus frontal otak
- Penggunaan obat-obatan terlarang
- Eating disorder
- Mengonsumsi obat
- Riwayat terkena pelecehan seksual, khususnya di kalangan wanita, juga dapat berkontribusi pada kondisi ini.
NEXT: dr Boyke Bicara soal Hiperseks
Apakah Hiperseks Termasuk Penyimpangan Seksual?
Pakar seks dr Boyke Dian Nugraha menjelaskan, hiperseks merupakan perilaku menyimpang, karena seseorang dengan kondisi ini selalu melampiaskan emosinya dengan melakukan hubungan seksual.
"Itu termasuk ke dalam penyimpangan seksual, dasarnya pasti ada kelainan kepribadian. Penyebabnya selalu bisa biologi, hormon, atau bisa psikologis, misalnya dari kecil sudah melihat ayah dan ibunya melakukan hubungan seksual," jelas dr Boyke saat dihubungi detikcom beberapa waktu lalu.
"Kebanyakan orang-orang yang mengalami hiperseks ini, dia itu selalu melampiaskan emosionalnya dengan seks. Misal orang-orang mendengarkan musik nikmat, makan yang nikmat enak," tambah dr Boyke.
Lebih lanjut, dr Boyke mengatakan orang dengan kondisi ini menjadikan seks sebagai fokus utama dalam hidupnya. Hal itu yang membuat perilaku tersebut sulit dikendalikan, dan mengganggu atau berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain.
"Nah kalo orang dengan kondisi hiperseks ini yang di otaknya hanya seks, 'pokoknya kebutuhan gue seks, seks, dan seks'. Dan satu lagi, dia itu tidak pernah puas, even dia melakukan empat kali lima kali tetap dia tidak pernah mengalami kepuasan," pungkasnya.











































