Kepala penginapan kelas atas Daimaru Besso di Jepang, Makoto Yamada, ditemukan tewas. Kematiannya ini terungkap setelah permintaan maafnya karena mengganti air di tempat pemandian air panasnya atau onsen hanya dua kali dalam setahun.
Jasad Makoto Yamada ditemukan di sepanjang jalan pegunungan di Kota Chikushino pada Minggu (13/3/2023). Dari bukti-bukti yang didapat dalam pemeriksaan di mobilnya, polisi menduga Makoto Yamada meninggal karena bunuh diri.
"Saya sangat menyesal. Saya merasa bertanggung jawab secara moral atas segalanya. Tolong urus sisanya," demikian bunyi catatan yang ditemukan polisi di mobil Makoto Yamada, dikutip dari The Straits Times, Rabu (15/3/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, penginapan Daimaru Besso diduga mengganti air di pemandian air panas umum hanya dua kali dan melanggar undang-undang pemandian umum di Jepang. Padahal, peraturan setempat mewajibkan untuk mengganti air pemandian secara berkala mingguan.
Setelah melakukan inspeksi, ditemukan adanya tingkat bakteri Legionella pada air di pemandian tersebut yang bertambah hingga mencapai 3.400 kali lipat dari batas yang seharusnya.
Pada konferensi pers pada akhir bulan lalu, Yamada mengaku telah membuat laporan palsu.
"Saya memberi tahu staf saya bahwa tidak apa-apa untuk tidak mengganti air mandi karena lebih sedikit orang yang menggunakannya," ungkapnya.
CATATAN: Jika tanda-tanda peringatan bunuh diri terjadi pada Anda atau seseorang yang Anda kenal, dapatkan bantuan sesegera mungkin. Bisa menghubungi Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes 021-500-454 atau 119 ext. 9 yang tersedia 24 jam.
(sao/naf)











































