Nah Loh! Bukan Lemak yang Lenyap Lewat Viral Diet Obat Diebetes Ozempic, Tapi...

Nah Loh! Bukan Lemak yang Lenyap Lewat Viral Diet Obat Diebetes Ozempic, Tapi...

Averus Kautsar - detikHealth
Senin, 27 Mar 2023 04:00 WIB
Nah Loh! Bukan Lemak yang Lenyap Lewat Viral Diet Obat Diebetes Ozempic, Tapi...
Nah Loh! Bukan Lemak yang Lenyap Lewat Viral Diet Obat Diebetes Ozempic, Tapi... (Foto: Shutterstock)
Jakarta -

Obat diabetes Ozempic mendadak menjadi perbincangan masyarakat Amerika Serikat. Bukan karena efeknya yang baik untuk pengidap diabetes, melainkan efek sampingnya yang disebut dapat menurunkan berat badan.

Kandungan semaglutide dalam Ozempic sudah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk menurunkan berat badan pada 2021. Namun karena kepopulerannya, banyak dokter yang kemudian khawatir.

Banyak dokter khawatir bahwa efek samping obat ini dapat membuat akses pada obat-obatan ini menjadi berkurang. Terlebih banyak pasien yang benar-benar membutuhkannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara umum, semaglutide secara umum sebenarnya aman digunakan. Namun mitos yang berkembang di media sosial bisa membahayakan.

Banyak klaim palsu tersebar secara online, memberikan informasi efek samping yang berlebihan dan kisah sukses menyesatkan.

ADVERTISEMENT

"Semaglutide adalah obat yang efektif secara sah. Ini memberikan penurunan berat badan yang mengubah kesehatan. Ini memiliki profil keamanan yang sangat baik secara keseluruhan dan umumnya ditoleransi dengan baik," ucap Dr Chris McGowan, ahli gastroenterologi dikutip dari Insider, Minggu (26/03/2023).

Obat ini memiliki efek samping seperti diare ringan, sembelit, dan mual. McGowan melanjutkan bahwa klaim-klaim yang ada di media sosial begitu mengkhawatirkan. Hal ini dapat mencegah pasien memahami cara kerja obat dan cara menggunakannya dengan aman.

"Kekhawatiran terbesar saya adalah ada informasi yang salah di mana-mana. Orang-orang melihat di media sosial ini adalah perbaikan cepat atau cara untuk menurunkan berat badan. Itu bukan bagaimana mereka dipelajari atau dimaksudkan untuk digunakan," lanjutnya.

Pengaruhnya pada Kesuburan

Profesor kebidanan dan ginekologi di Yale University Dr Mary Jane Minkin mengungkapkan semaglutide bisa berkaitan dengan kesehatan reproduksi.

"Kekhawatiran utama yang saya miliki tentang hal itu adalah laporan tentang orang-orang yang kehilangan berat badan, dan kadang-kadang bahkan lebih, ketika mereka berhenti menggunakan obat," katanya.

"Kami tahu bahwa kesuburan ditingkatkan dengan mendekati berat badan ideal, kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan secara signifikan dapat berkontribusi pada kesulitan ovulasi. Sayangnya, terkadang sulit untuk mencapainya," sambungnya.

Dalam label peringatan FDA, semaglutide tidak boleh dikonsumsi ketika hamil dan menyarankan pasien yang ingin hamil untuk berhenti mengonsumsi obat tersebut 2 bulan sebelumnya.


Ditakutkan Dapat Menyebabkan Kehilangan Otot

Tidak semua penurunan badan yang terjadi pada seseorang itu terjadi sama. Manfaat penurunan berat badan muncul dari pengurangan jaringan lemak tanpa mengurangi massa otot.

Namun bukti menunjukkan bahwa pasien yang mengonsumsinya juga bisa kehilangan massa otot secara signifikan lebih banyak daripada metode penurunan berat badan lainnya.

"Mereka kehilangan massa otot pada tingkat yang membuat saya khawatir," ucap Dr Peter Attia, dokter spesialis umur panjang.

Tak hanya Dr Peter Attia, Dr Mark Hayman yang dikenal sebagai dokter spesialis penuaan mengungkapkan kekhawatiran serupa.

"Ini bukan senyawa jinak. Anda memiliki pasien yang kehilangan otot dan memperlambat metabolisme mereka, itu tidak realistis dan Anda harus tetap menggunakannya seumur hidup. Kita perlu mengatasi penyebab masalah sistemik dalam sistem pangan sebagai gantinya," pungkasnya.




(avk/naf)

Berita Terkait