Belakangan ini, India mengalami lonjakan kasus COVID-19 signifikan. Dalam sehari, kasus COVID-19 tercatat lebih dari 1.000 kasus dari yang sebelumnya hanya di 300-an kasus.
Dikutip dari Economic Times, para ahli beranggapan lonjakan kasus COVID-19 di India disebabkan oleh subvarian baru COVID XBB 1.16 atau Arcturus.
Varian ini hadir sejak awal Januari dengan dua sampel positif. Pada Februari, total kasus XBB 1.16 mencapai 59 kasus. Sejauh ini, pada bulan Maret ditemukan 15 sampel yang positif varian tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah kasus subvarian Omicron XBB 1.16 yang terdeteksi di India merupakan paling tinggi di dunia. Sementara jumlah kasus tertinggi kedua terdeteksi di AS. Para ahli percaya bahwa subvarian baru ini dapat menyebabkan gelombang baru pandemi di seluruh dunia.
Mantan Direktur All India Institute Of Medical Sciences (AIIMS), Dr Randeep Guleria menuturkan subvarian baru ini lebih mampu menghindari kekebalan yang sudah terbentuk sebelumnya daripada subvarian lainnya. XBB.1.16 juga disebut lebih menular dibandingkan subvarian COVID-19 lainnya.
"Jika XBB.1.16 alias #Arcturus berhasil mengarungi kekebalan populasi 'kokoh' orang India yang berhasil menahan serangan varian seperti BA.2.75, BA.5, BQs, XBB.1.5, maka seluruh dunia pasti sangat khawatir!" tutur Guleria dikutip dari Livemint, Selasa (28/3/2023).
Terkait tingkat keparahannya, Guleria menyebut subvarian ini tak lebih berbahaya dibandingkan subvarian lainnya. Sehingga, masyarakat diimbau untuk tidak panik terhadap subvarian XBB 1.16
"Selama mereka tidak menyebabkan penyakit parah, rawat inap, dan kematian, tidak apa-apa karena membantu memberikan tingkat kekebalan tertentu kepada penduduk jika mereka menderita penyakit ringan," imbuhnya lagi.
Meski Guleria menyebut subvarian tersebut tidak berbahaya, masyarakat tetap diminta untuk menerapkan protokol kesehatan.
"Varian baru akan terus berdatangan karena virus terus bermutasi dari waktu ke waktu dan XBB 1.16 adalah 'anak baru' dalam kategori tersebut," kata Guleria.
Gejala XBB 1.16
Dikutip dari The Health Side, gejala XBB 1.16 serupa dengan gejala COVID-19 subvarian lainnya. Orang yang terinfeksi mungkin akan mengalami gejala sebagai berikut:
- Demam dan menggigil
- Batuk terus menerus
- Hidung mampet
- Hidung meler/pilek
- Sakit kepala
- Nyeri otot (myalgia)
- Sakit tenggorokan.
Saat ini, varian XBB 1.16 kemungkinan tidak menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Gejala umum yang dirasakan seperti demam dan nyeri otot diperkirakan berlangsung selama 3-4 hari.
(hnu/naf)











































