Belakangan Rachel Vennya kembali menjadi sorotan netizen. Ibu dua anak ini disebut mengalami 'pubertas kedua' karena dekat dengan seorang laki-laki.
Ia menanggapi tudingan tersebut dengan meluruskan bahwa dirinya masih berusia 27 tahun. Banyak teman-teman seusianya masih berpacaran dan belum menikah. Rachel mengaku tidak seharusnya ia dicap puber kedua lantaran usianya masih tergolong belia.
Dalam dunia medis, sebenarnya tidak ada istilah resmi tentang pubertas kedua. Namun, istilah itu mengacu pada perubahan fisik dan emosional yang terjadi di usia 20-an, 30-an, 40-an, bahkan sepanjang hidup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hanya ada satu pubertas yang terjadi pada remaja, jadi gagasan tentang pubertas kedua tidak benar secara ilmiah," kata spesialis kesehatan wanita Dr Verity Biggs, Jumat (31/3/2023).
Biggs mengatakan pubertas dalam arti yang sebenarnya hanya terjadi sekali di masa remaja. Ketika itu terjadi, tubuh perempuan mempersiapkan diri untuk reproduksi sehingga hormon akan berubah dan menyebabkan rambut dan payudara berkembang. Menstruasi pun akan dimulai.
Pubertas Kedua di Usia 20-an
Dikutip dari Healthline, pubertas kedua biasanya menunjukkan tanda-tanda fisik. Wanita yang berusia 20-an mencapai puncak kematangan fisik yang ditandai perubahan berupa:
- Massa tulang maksimal. Tubuh mencapai massa tulang puncaknya di usia 20-an.
- Kekuatan otot maksimal. Otot wanita berada di tingkat paling kuat di usia ini.
- Periode reguler. Tingkat estrogen memuncak pada usia pertengahan atau akhir 20-an. Alhasil, menstruasi pun dapat diprediksi.
Pubertas Kedua di Usia 30-an
Wanita yang berusia 30-an mulai memasuki masa perimenopause atau transisi menuju menopause/ Pada masa ini, kadar hormon estrogen tidak teratur dan terjadi perubahan fisik seperti:
- Penurunan massa tulang
- Penurunan massa otot
- Elastisitas kulit berkurang sehingga mulai mengendur
- Muncul uban di rambut
- Periode menstruasi tidak teratur
- Vagina lebih mudah kering
- Hot flash atau sering merasa panas secara tiba-tiba
NEXT: Perubahan yang terjadi selama pubertas kedua di usia 40-an
Pubertas Kedua di Usia 40-an
Di awal usia 40-an, perubahan fisik dari dekade sebelumnya terus berlanjut. Menjelang akhir 40-an, wanita memasuki masa menopause dan mengalami perubahan fisik sebagai berikut:
- Pengeroposan tulang lebih cepat
- Penurunan tinggi badan
- Lebih rentan mengalami kenaikan berat badan karena tubuh mengubah cara menggunakan energi
- Menstruasi tidak teratur atau tidak ada karena tubuh menghasilkan lebih sedikit estrogen
Cara Mempersiapkan Pubertas Kedua
Tubuh harus disiapkan sebelum menghadapi pubertas kedua dengan menjaga pola hidup sehat. Dikutip dari Flo Health, berikut cara-cara yang dapat dilakukan.
1. Diet sehat
Diet sehat mencakup buah, sayur, biji-bijian dan pati, lemak baik, serta protein tanpa lemak. Makan sehat membantu menjaga berat badan seimbang, mencegah osteoporosis, meningkatkan mood, dan kesehatan usus.
2. Olahraga
Lakukan olahraga ringan, misalnya berjalan, jogging, menari, pilates, yoga, dan berenang. Beberapa orang dengan osteopenia (kepadatan tulang rendah) mungkin mendapat manfaat dari latihan menahan beban.
3. Pembaruan kulit
Layanan kesehatan dapat meresepkan krim retinoid dan emolien untuk merawat kulit yang rusak.
4. Multivitamin
Konsumsi vitamin untuk mengisi kebutuhan nutrisi penting yang hilang.











































