Viral Warga Antre Berobat ke Ida Dayak, Bukti Banyak Orang Tak Percaya Medis?

Round Up

Viral Warga Antre Berobat ke Ida Dayak, Bukti Banyak Orang Tak Percaya Medis?

Charina Elliani - detikHealth
Rabu, 05 Apr 2023 05:00 WIB
Viral Warga Antre Berobat ke Ida Dayak, Bukti Banyak Orang Tak Percaya Medis?
Foto: Warga antre demi mendapat pengobatan alternatif Ida Dayak di GOR Kostrad Cilodong Depok (Devi Puspitasari/detikcom)
Jakarta -

Belum lama ini, pengobatan tradisional Ida Dayak viral di media sosial. Di media sosial beredar banyak video yang memperlihatkan bagaimana Ida Dayak berhasil meluruskan tangan yang bengkok.

Sejumlah warga rela mengantre berjam-jam bahkan sampai menginap di GOR Kostrad, Cilodong, Depok demi mendapat 'sentuhan tangan' Ida Dayak yang diklaim mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit, mulai dari stroke, saraf kejepit, hingga berbagai gangguan tulang.

Akibat jumlah massa yang membludak, Ida Dayak mengaku tidak sanggup melayani pasien yang diperkirakan tidak mungkin selesai dalam empat bahkan lima hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mohon maaf saya mengumumkan, Ibu Ida tidak bersedia atau tidak mampu untuk melakukan pengobatan, karena kondisinya ramai sekali tidak mungkin melakukan pengobatan satu per satu," kata Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) 1 Kostrad Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun saat mengumumkan ke warga, di Kostrad Cilodong, Depok, Senin (3/4/2023).

Meski telah dibatalkan, terpantau para calon pasien masih terus berdatangan. Tak sedikit juga masyarakat yang rela datang dari luar kota untuk mendapatkan pengobatan tersebut.

ADVERTISEMENT

Ika (36), salah seorang calon pasien dari Bogor juga tetap datang lantaran tidak tahu bahwa pengobatan untuk jadwal hari ini telah dibatalkan.

Ika bercerita bahwa ia datang untuk mengobati sang anak (3) yang mengidap kejang-kejang. Ia memilih pengobatan ini karena memiliki masalah keuangan sehingga tak punya pilihan lain untuk mengobati anaknya.

"Pernah di rumah sakit, sudah pernah dirawat 3 hari, rujuk ke rumah sakit lain, nggak punya BPJS jadi nggak bisa dirujuk," kata Ika saat diwawancarai langsung oleh detikcom, Selasa (4/4/2023).

NEXT: Pendapat Ahli terhadap Fenomena Ida Dayak

Menanggapi fenomena tersebut, pengamat masalah kesehatan Dicky Budiman dari Universitas Griffith Australia menilai tingginya minat pada pengobatan semacam ini bukan hal baru. Fenomena serupa tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di sejumlah negara berkembang lainnya.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi, termasuk salah satunya adalah fasilitas kesehatan yang buruk.

"Jadi banyak orang di negara berkembang nggak punya akses kepada fasilitas kesehatan yang modern karena keterbatasan infrastruktur, jalan jauh, dan alatnya juga terbatas," terang dia saat dihubungi detikcom Selasa (4/4).

Selain fasilitas kesehatan yang terbatas, jumlah tenaga medis yang kurang memadai juga membuat banyak pasien beralih ke pengobatan alternatif untuk mendapatkan kesembuhan.

"Tenaga medis profesional yang terbatas, beda dengan di kota besar bahkan ada sub spesialis kan, banyak, sehingga akhirnya tradisional atau spiritual medicine ini menjadi hanya satu-satunya pilihan yang ada di daerah atau wilayah itu," lanjutnya.

Tak hanya itu, Dicky juga menilai faktor kepercayaan turut memegang peranan yang besar. Terdapat sejumlah orang yang lahir dalam keluarga atau budaya yang mempercayai khasiat dari pengobatan tradisional, melebihi pengobatan secara medis di fakes.

"Mereka tumbuh besar melihat keluarganya, ortunya, nenek, kakek-nya, menggunakan jenis pengobatan ini sehingga terbangun kepercayaan terhadap efektivitas pada pengobatan tradisional atau spiritual medicine ini," jelas dia.

Selain Dicky, konsultan bedah tangan Mayapada Hospital, dr Oryza Satria, SpOT, menjelaskan bahwa keamanan pengobatan tradisional seperti viral Ida Dayak tergantung dari prosedur yang dilakukan.

"Kalau tindakan pengobatan tradisional ini aman atau tidak, itu jawabannya relatif ya," kata dr Oryza ketika dihubungi detikcom, Senin (3/4/2023).

Ia menilai, pengobatan tradisional seperti itu sah-sah saja untuk dilakukan selama memenuhi prinsip tatalaksana di bidang medis ortopedi, yaitu 'first do not harm'.

"Jadi hal yang harus dilakukan oleh seorang medis atau dokter dalam melakukan tindakan pada pasien adalah jangan melukai, atau membuat pasien merasa tidak nyaman atau bahkan nyeri," jelasnya.

Ia juga menyoroti, banyak pengobatan tradisional memiliki perbedaan dengan keilmuan secara medis.

"Jadi tidak ada suatu keseragaman seperti halnya dunia medis yang punya suatu dasar anatomi fisiologi dan obat-obatan untuk melakukan terapi pada pasien," jelasnya.

"Sedangkan untuk pengobatan tradisional itu variasinya banyak sekali, jadi dari sisi medis kita jujur saya tidak bisa berkomentar lebih banyak karena keilmuannya itu berbeda," pungkas dr Oryza.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Ida Dayak Viral, Kemenkes Imbau Warga Tak Asal Berobat Alternatif"
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)
Fenomena Ida Dayak
26 Konten
Viral pengobatan Ida Dayak, disebut 'sakti' lantaran mengklaim mampu mengatasi segala persoalan patah tulang. Pengobatannya beneran semujarab itu? Simak ulasan lengkapnya di sini.

Berita Terkait