Dirut BPJS Kesehatan Paparkan Layanan Skrining ke Kemenkes Malaysia

Dirut BPJS Kesehatan Paparkan Layanan Skrining ke Kemenkes Malaysia

Inkana Izatifiqa R Putri - detikHealth
Jumat, 07 Apr 2023 14:08 WIB
Dirut BPJS Kesehatan Paparkan Layanan Skrining ke Kemenkes Malaysia
Foto: BPJS Kesehatan
Jakarta -

BPJS Kesehatan terus meningkatkan upaya pencegahan penyakit kronis melalui skrining. Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti menyampaikan saat ini pihaknya menghadirkan empat jenis layanan skrining bagi peserta JKN, yaitu skrining diabetes melitus, skrining hipertensi, skrining kanker serviks, dan skrining kanker payudara.

"Skrining riwayat kesehatan adalah langkah pertama mendeteksi risiko penyakit. Kita kelompokkan peserta JKN yang berisiko rendah, sedang, dan tinggi melalui skrining riwayat kesehatan yang diakses peserta lewat Aplikasi Mobile JKN, Chat Assistant JKN (CHIKA), atau website BPJS Kesehatan. Kalau berisiko tinggi, akan kita arahkan ke fasilitas kesehatan supaya diperiksa dan ditangani lebih lanjut segera," tutur Ghufron dalam keterangan tertulis, Jumat (7/4/2023).

Hal ini ia sampaikan saat tampil sebagai pembicara dalam kegiatan Learning Exchange Ministry of Health Malaysia secara daring, Kamis (6/04). Lebih lanjut, Ghufron mengungkapkan pada tahun 2022, terdapat 15.520.569 peserta JKN yang telah memanfaatkan layanan skrining riwayat kesehatan tersebut. Ke depan, BPJS Kesehatan akan menambah jaminan layanan skrining secara bertahap hingga menjadi 14 jenis skrining.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun layanan skrining ini meliputi skrining thalassemia, skrining anemia, skrining hepatitis, skrining tuberkulosis, skrining kanker paru, dan beberapa skrining lainnya. Meski demikian, Ghufron menegaskan pihaknya masih menunggu regulasi pemerintah soal rencana ini.

"Jika sudah ada regulasi dan mekanismenya, kami siap melaksanakan. Kami berkomitmen penuh mengusung program promotif preventif, termasuk skrining ini. Tahun 2023 ini bahkan kami tambah anggaran sekitar hampir sembilan triliun rupiah untuk skrining," ujar Ketua TC Health International Social Security Association (ISSA) tersebut.

ADVERTISEMENT

Dalam kesempatan tersebut, Ghufron mengungkapkan layanan skrining tersebut diberikan secara selektif kepada peserta JKN yang terdeteksi berisiko. Adapun deteksi ditentukan berdasarkan hasil skrining riwayat kesehatan peserta JKN yang bersangkutan.

Dari hasil skrining, lanjutnya, jika peserta JKN dinyatakan berisiko atau sudah menderita penyakit-penyakit tersebut, mereka ditangani segera supaya kondisinya tidak bertambah parah.

Sebagai informasi, acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan World Bank, Ministry of Health Malaysia, JLN, dan Protect Health Corporation.




(ncm/ega)

Berita Terkait