Kasus Pria NTB Alami Penis Patah Disorot Jurnal Medis Internasional

Kasus Pria NTB Alami Penis Patah Disorot Jurnal Medis Internasional

Averus Kautsar - detikHealth
Rabu, 12 Apr 2023 20:28 WIB
Kasus Pria NTB Alami Penis Patah Disorot Jurnal Medis Internasional
Ilustrasi penis patah. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Albert Yarullin)
Jakarta -

Seorang pria asal Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami penis patah ketika sedang melakukan hubungan intim. Pria yang tak disebutkan namanya itu melakukan posisi hubungan seks yang diketahui memang berisiko, reverse cowgirl.

Kasus yang dipublikasikan di National Library of Medicine itu mengungkap pria berusia 37 tahun datang ke rumah sakit dengan kondisi penisnya yang sudah membengkak, berdarah, hingga memar. Ketika melakukan hubungan intim, pria tersebut mengaku mendengar suara retakan cukup keras.

Walaupun penis tidak memiliki tulang, posisi seks yang dilakukan tersebut akhirnya mencederainya atau disebut patah penis. Setelah mendengar suara seperti retakan yang keras, pria tersebut mengalami nyeri dan kehilangan ereksi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga tidak bisa buang air kecil dan darah sempat keluar dari penisnya. Karena kejadian tersebut, ia langsung dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan.

Setelah menjalani perawatan intensif, pada janji temu beberapa minggu kemudian, dokter mencatat bahwa penis pria itu 'dalam kondisi baik', dia bisa ereksi dan buang air kecil secara normal.

ADVERTISEMENT

Penyebab-penyebab Patah Penis

Kondisi patah penis sebenarnya bukan patah tulang karena penis tidak memiliki tulang. Namun, pasien dapat 'mematahkan' penisnya jika bengkok atau terbentur saat sedang ereksi.

Penis memiliki dua kolom seperti spons yang berisi darah dan membuat penis menjadi keras. Satu kolom adalah corpus cavernosum dan yang kedua corpora cavernosa.

Kolom-kolom ini dilapisi oleh lapisan pelindung yang bernama tunika albuginea. Penis akan dianggap 'patah' jika tunika albuginea robek hingga terbuka. Kondisi penis patah ini lebih umumnya terjadi pada orang-orang yang lebih muda.

Patahnya penis ditandai oleh beberapa gejala. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut dikutip dari Cleveland Clinic:

  • Suara letupan atau retakan ketika patah
  • Rasa sakit luar biasa yang bisa berlanjut maupun tidak
  • Ereksi langsung hilang
  • Muncul memar dan bengkak akibat penumpukan darah di bawah kulit
  • Muncul darah dalam urin atau di ujung penis

Penis patah dapat disebabkan oleh berbagai hal. Namun umumnya, penis patah disebabkan oleh hentakan ataupun benturan pada sesuatu yang keras. Berikut ini adalah beberapa penyebab umum penis patah yang harus diketahui:

  • Ketika berhubungan intim, penis bisa patah jika terlepas keluar dari vagina pasangan dan mendorong ke area antara anus dan perineum atau tulang panggul.
  • Ketika melakukan masturbasi terlalu keras.
  • Jatuh ketika sedang ereksi hingga membenturkan penis area yang keras seperti dinding, pintu, atau lantai.



(avk/kna)

Berita Terkait