Gejala Khas Pasien COVID-19 Varian Arcturus di DKI, Ada Nyeri Otot

Gejala Khas Pasien COVID-19 Varian Arcturus di DKI, Ada Nyeri Otot

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Kamis, 13 Apr 2023 16:56 WIB
Gejala Khas Pasien COVID-19 Varian Arcturus di DKI, Ada Nyeri Otot
Kemenkes melaporkan dua kasus COVID-19 varian Arcturus atau subvarian Omicron XBB.1.16 di RI. Kedua kasus tersebut ditemukan di DKI, begini gejalanya. (Foto: Rifkianto Nugroho)
Jakarta -

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi melaporkan dua kasus COVID-19 varian Arcturus atau subvarian Omicron XBB 1.16 di Indonesia, subvarian yang menjadi pemicu lonjakan kasus di beberapa negara, termasuk India.

"Iya betul, ada dua kasus. Sampelnya dianalisis Maret minggu keempat," beber dr Nadia saat dihubungi detikcom Kamis (13/4/2023).

Adapun kedua kasus tersebut ditemukan di DKI Jakarta. Berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, salah satu dari kedua pasien tersebut sudah menjalani isolasi mandiri dan dinyatakan sembuh. Sementara satu kasus lainnya masih dalam penelusuran lebih lanjut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dihubungi terpisah, Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta dr Ngabila Salama menyebut salah satu pasien mengalami gejala ringan yakni batuk, pilek, dan nyeri otot. Diketahui juga pasien tersebut merupakan pelaku perjalanan luar negeri dari India yang tiba di Jakarta pada 16 Maret 2023.

Sementara satu kasus lainnya, masih belum diketahui gejala yang dikeluhkan.

ADVERTISEMENT

"Pasien laki-laki usia 50 tahun sebelumnya isolasi mandiri, saat ini sudah sembuh," beber dr Ngabila.

Sebelumnya, kasus COVID-19 di Indonesia dalam tiga hari terakhir tercatat kembali meningkat nyaris menembus seribu kasus. Konsisten di angka 900-an kasus, kasus baru kematian kembali berada di atas 10 jiwa. Pada Kamis (13/4) bertambah 14 jiwa.




(suc/naf)
Arcturus Masuk RI
14 Konten
Kasus COVID-19 di Indonesia ngegas lagi belakangan ini, bahkan nyaris kembali menyentuh seribu kasus sehari. Sementara itu varian Arcturus, yang memicu lonjakan kasus di banyak negara, dipastikan sudah masuk RI.

Berita Terkait