Kenapa Banyak Muncul Penyakit di Indonesia? Ternyata Ini Biang Keroknya

Kenapa Banyak Muncul Penyakit di Indonesia? Ternyata Ini Biang Keroknya

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Jumat, 14 Apr 2023 12:07 WIB
Kenapa Banyak Muncul Penyakit di Indonesia? Ternyata Ini Biang Keroknya
Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, dr Maria Endang Sumiwi (Foto: Celine Kurnia/DetikHealth)
Jakarta -

Saat situasi pandemi COVID-19 di Indonesia mulai membaik, beberapa wilayah Indonesia ada yang mengalami peningkatan kasus penyakit-penyakit yang bisa dicegah oleh imunisasi.

Sebagai contoh, di Aceh ditetapkan KLB penyakit polio pada 10 November 2022 setelah menemukan satu kasus, dialami oleh anak berusia tujuh tahun. Pasien tersebut dilaporkan belum pernah menerima vaksinasi apapun. Kini anak tersebut berakhir lumpuh.

Pemerintah sebelumnya sudah mengidentifikasi kasus polio di 10 Oktober 2022. Namun, pasien tersebut mulai mengeluhkan gejala awal 6 November 2022, berupa demam dan kelemahan alat gerak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berlanjut di 18 Oktober 2022, pasien tersebut melakukan pemeriksaan lanjutan di laboratorium dan diperoleh hasil positif virus polio.

Sementara di Kabupaten Garut pada 20 Februari 2023 menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) atas wabah difteri melalui Surat Keputusan Bupati Nomor 100.3.3.2/KEP.91-DINKES/2023. Status tersebut ditetapkan setelah tujuh warga di Desa Sukahurip, Garut, meninggal dunia diduga terjangkit virus tersebut.

ADVERTISEMENT

Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, dr Maria Endang Sumiwi mengungkapkan pemicu ditetapkannya KLB di sejumlah wilayah lantaran terjadi akibat pandemi COVID-19 yang memicu penurunan imunisasi anak. Imbasnya, banyak fasilitas layanan kesehatan, seperti posyandu tutup untuk mencegah kerumunan saat imunisasi.

"Kita sempat mengalami beberapa peningkatan kasus penyakit-penyakit yang bisa dicegah oleh imunisasi," katanya saat berbincang di program detikPagi, Jumat (14/4/2023).

"Inikan kita kemarin habis COVID-19 ya, kita kejar imunisasi COVID-19. Ternyata saat kita mengejar imunisasi COVID, imunisasi anak-anak ini agak terlupakan. Bukan terlupakan tapi menurun karena ada posyandu-nya yang seharusnya buka, jadi nggak buka karena kan nggak boleh berkerumun ya," imbuhnya lagi.

Meskipun demikian, hal tersebut kini sudah ditangani dengan mengejar program imunisasi anak yang sempat tertunda beberapa waktu lalu saat pandemi COVID-19.

"Nah kita kan mau melindungi anak-anak kita ya, baik dari kematian maupun resiko stunting karena sering sakit. Jadi ini kita kejar nih, cakupan imunisasi semuanya. Ada namanya imunisasi dasar lengkap," katanya lagi.




(suc/naf)

Berita Terkait