Hati-hati, Studi Baru Temukan Risiko Gangguan Kesuburan di Diet Intermittent Fasting

Hati-hati, Studi Baru Temukan Risiko Gangguan Kesuburan di Diet Intermittent Fasting

Charina Elliani - detikHealth
Jumat, 14 Apr 2023 17:59 WIB
Hati-hati, Studi Baru Temukan Risiko Gangguan Kesuburan di Diet Intermittent Fasting
Studi terbaru menunjukkan jika intermitten fasting dapat mempengaruhi kesuburan. (Foto: Getty Images)
Jakarta -

Intermittent fasting adalah sebuah metode diet puasa yang belakangan ini populer di kalangan masyarakat, bahkan artis Hollywood papan atas seperti Jennifer Aniston dan Cameron Diaz juga turut menjalaninya.

Adapun metode diet ini adalah mengatur pola makan dengan berpuasa atau memberikan jeda waktu dalam mengonsumsi makanan. Di luar keefektifannya dalam menurunkan berat badan, studi menunjukkan bahwa diet ini bisa berpotensi menimbulkan dampak kesehatan jangka panjang.

Dikutip dari Daily Mail, sebuah studi yang dilakukan oleh para ahli di University of East Anglia terhadap hewan menunjukkan bahwa diet ini berpotensi untuk membahayakan fertilitas atau kesuburan dan merusak kemungkinan kehamilan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Riset tersebut memperlihatkan bagaimana diet berpuasa ini bisa menurunkan kualitas dari sel telur dan sperma, meskipun nantinya kembali ke pola makan yang normal.

Dengan melakukan percobaan terhadap 12 ikan zebra laki-laki dan 12 ikan zebra perempuan, para ilmuan menemukan bahwa ikan yang menjalankan diet puasa ini memiliki kemampuan reproduksi yang lebih rendah secara signifikan. Penurunan kemampuan reproduksi ini juga masih terus terlihat meski ikan-ikan zebra tersebut sudah tidak menjalankan puasa.

ADVERTISEMENT

"Penemuan ini memperlihatkan pentingnya mempertimbangkan tak hanya dampak diet puasa terhadap pemeliharaan tubuh, tetapi juga dampaknya terhadap produksi sel telur dan sperma," ujar dr Edward Ivimey-Cook, salah seorang peneliti dalam studi tersebut.

Ia juga menekankan bahwa efek negatif terhadap kualitas sel telur dan sperma, serta kemampuan dalam bereproduksi masih terus terlihat pada hewan dalam percobaan tersebut meski sudah kembali ke pola konsumsi makanan yang normal.

Menurut dr Edward, penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk melihat berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sperma dan sel telur bisa kembali ke kualitas normal sebelum menjalankan diet puasa ini.

Para ahli menilai, dampak buruk dari intermittent fasting terhadap tubuh bisa terjadi karena diet ini membuat seseorang mengonsumsi lebih banyak makanan dalam sekali makan yang berpotensi merusak sel-sel tubuh.




(suc/suc)

Berita Terkait