Beberapa Pasien COVID-19 di DKI Keluhkan Mata Merah, Terkait Arcturus?

Round Up

Beberapa Pasien COVID-19 di DKI Keluhkan Mata Merah, Terkait Arcturus?

Hana Nushratu - detikHealth
Sabtu, 15 Apr 2023 04:09 WIB
Beberapa Pasien COVID-19 di DKI Keluhkan Mata Merah, Terkait Arcturus?
Ilustrasi COVID-19. (Foto: Rifkianto Nugroho)
Jakarta -

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan dua kasus COVID-19 Omicron XBB 1.16 atau varian Arcturus di DKI Jakarta. Varian ini disebut-sebut merupakan biang kerok lonjakan kasus di sejumlah negara, termasuk India.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sempat menyebut varian Arcturus sudah menyebar selama beberapa bulan dengan tingkat penularan lebih tinggi. Namun, pihaknya tidak menemukan kenaikan tingkat keparahan gejala imbas varian ini.

"(Varian Arcturus) ini memiliki satu mutasi tambahan pada spike protein yang dalam penelitian laboratorium menunjukkan peningkatan infektivitas serta potensi peningkatan patogenisitas," ungkap Kerkhove.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, sejumlah ahli juga menyoroti gejala khas varian Arcturus, apa itu?

1. Mata Merah

Menyusul temuan data dari India, Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta dr Ngabila Salama melaporkan kemungkinan varian Arcturus punya gejala yang berbeda dari varian atau subvarian lainnya. dr Ngabila mengungkapkan ada dua gejala khas dari varian Arcturus.

ADVERTISEMENT

"Dari data di India varian Arcturus yang masih merupakan turunan Omicron ini disebutkan memiliki gejala baru yang berbeda dari varian lainnya, yaitu mata merah dan peningkatan kotoran mata," imbuhnya saat dihubungi detikcom, Jumat (14/4/2023).

Meski demikian, dr Ngabila menyebut dua pasien yang teridentifikasi varian Arcturus tidak mengalami gejala tersebut. Namun, ada beberapa pasien COVID-19 yang mengeluhkan gejala mata merah.

"Sedang kami proses pemeriksaan genome sequencing," lanjutnya lagi.

2. Gejala Khas yang Dialami Anak

Sejalan, dokter anak dan mantan kepala Komite Imunisasi Akademi Pediatri India, Vipin Vashishtha mengatakan gejala varian Arcturus yang dialami anak-anak meliputi demam tinggi, batuk, konjungtivitis atau mata merah yang gatal.

Ahli epidemiologi penyakit menular di lembaga penelitian nirlaba RTI International, Richard Reithinger, lebih lanjut menjelaskan konjungtivitis atau infeksi mata sebelumnya juga sudah dilaporkan sebagai salah satu gejala COVID-19. Namun, kasusnya tidak sering.

Para peneliti di Truhlsen Eye Institute dari Nebraska Medicine mengidentifikasi virus dalam film air mata mata yang dapat menyebabkan konjungtivitis.

"Biasanya, anak-anak ini datang dengan infeksi pernapasan sederhana berupa batuk, pilek, dan demam, dan ketika dites ternyata positif (COVID-19)," kata dokter anak Dr Rahul Nagpal kepada India Today.

Sementara itu pada orang dewasa, Dr Nagpal menjelaskan gejala utama Arcturus cenderung menyerupai flu. Adapun gejalanya berupa hidung berair, sakit tenggorokan, dan batuk.

NEXT: Pneumonia

3. Pneumonia

dr Ngabila menyebut pasien pertama yang merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) dari India mengalami gejala ringan di antaranya batuk, pilek, dan nyeri otot. Sementara itu, pasien kedua mengalami beberapa gejala seperti batuk kencang dan radang paru atau pneumonia.

4. Gejala lainnya

Dikutip dari berbagai sumber, gejala lain imbas varian Arcturus cenderung serupa dengan gejala akibat subvarian Omicron lainnya. Gejala tersebut berupa demam, batuk, pilek, hidung berair, sakit kepala, badan pegal, kadang sakit perut dan diare.

Halaman 2 dari 2
(hnu/naf)
Gejala Tak Biasa Varian Arcturus
5 Konten
Data dari India melaporkan adanya perbedaan gejala dari COVID-19 varian Arcturus dengan varian atau subvarian lainnya. Adapun gejala tersebut berupa mata merah dan belekan.

Berita Terkait