Angka kelahiran di Vietnam mulai menunjukkan adanya penurunan. Statistik dari Departemen Kependudukan dan Keluarga Berencana Kota Ho Chi Minh (HCM), salah satu kota terbesar di Vietnam, menunjukkan bahwa tingkat kesuburan kota mencapai 1,39 anak per wanita usia subur.
Kota Ho Chi Minh saat ini merupakan salah satu dari 21 provinsi dan kota dengan tingkat kesuburan terendah di negara ini. Direktur Divisi Kependudukan dan Keluarga Berencana, Phạm Chánh Trung, mengatakan tingkat kesuburan yang rendah akan sangat mempengaruhi struktur penduduk kota di masa depan.
Artinya, proporsi penduduk usia muda dan penduduk usia kerja akan semakin menurun. Sementara proporsi penduduk lanjut usia atau lansia akan semakin meningkat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kesuburan yang rendah akan menimbulkan banyak konsekuensi, membuat laju penuaan populasi semakin cepat, menyebabkan kekurangan tenaga kerja dan mempengaruhi jaminan sosial," kata Trung yang dikutip dari lama Vietnamnet, Senin (17/4/2023).
Curhat warga ogah punya anak
Salah satu warga Kota Ho Chi Minh , Nguyễn Thanh Phúc, telah menikah selama lebih dari dua tahun. Namun, sampai saat ini pria 28 tahun itu masih belum ingin memiliki anak.
"Istri saya dan saya meninggalkan kampung halaman kami untuk pergi ke Kota Ho Chi Minh untuk bekerja. Kami berencana memiliki bayi dalam beberapa tahun setelah kami menabung dan membeli rumah," beber Phúc.
"Tapi, tekanan ekonomi akan mempengaruhi hidup kami jika kami memiliki anak sekarang," sambungnya.
Salah satu faktor yang membuat banyak pasangan khawatir untuk memiliki anak adalah krisis ekonomi. Kondisi ini dipicu pandemi COVID-19 yang melanda dunia dalam tiga tahun terakhir.
Selain itu, banyak wanita muda yang bekerja di Kota Ho Chi Minh takut untuk menikah dan memiliki anak. Sebab, mereka masih ingin terus melanjutkan kariernya atau merasa khawatir akan sulitnya membesarkan anak.
"Ketika saya memutuskan untuk menikah, saya pikir perlu memiliki penghasilan yang stabil, terutama ketika saya memiliki anak. Penghasilan tersebut harus cukup untuk memastikan yang terbaik untuk anak-anakku," kata Nguyễn Thị Ly, wanita berusia 30 tahun.
Meskipun tingkat kesuburan masih rendah dibandingkan dengan seluruh negara, tingkat kesuburan rata-rata Kota Ho Chi Minh cenderung sedikit meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Dari angka 1,35 pada tahun 2017 menjadi 1,39 pada tahun 2022.
Sektor kesehatan kota sedang mengembangkan draf proposal tentang kebijakan kependudukan hingga 2030, termasuk solusi untuk memberikan dukungan keuangan bagi pasangan dengan dua anak, biaya rumah sakit, dan biaya pemeriksaan kesehatan pranikah.
Rancangan kebijakan ini diharapkan akan diserahkan ke Dewan Rakyat kota pada pertemuan pertengahan 2023.
Dalam jangka panjang, perlu dilakukan perbaikan sistem kesehatan, pendidikan, pembebasan dan pengurangan biaya kuliah, pembebasan pajak penghasilan pribadi, dan penyesuaian kebijakan persalinan.
(sao/vyp)











































