Penawaran jasa 'tembak' vaksin COVID-19 tanpa harus disuntik ramai di media sosial. Para penyedia jasa mengklaim data tersebut dapat terinput dalam aplikasi PeduliLindungi atau SATUSEHAT hanya dengan kisaran harga Rp 100 ribu.
Salah satu iklan yang tersebar di Facebook berisikan narasi sebagai berikut:
Buat yang alergi jarum suntik, atau punya riwayat sakit, persyaratan mudik udara maupun darat (buat akses perjalanan mudik) saya buka jasa tembak vaksin tanpa suntik, sudah otomatis tercantum diaplikasi peduli lindungi/satu sehat, dan Kemensos, data 100% aman dan permanent
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- scan bandara tembus keaplikasi peduli lindungi
- vaksin dosis V1/V2/V3(BOOSTER)
- scan dimall
- scan di stasiun
- syarat kerja
- data anda otomatis tercantum
- buat umroh/naik haji
- open resseler(jika banyak data yg mau di vaksin lebih murah harganya)
Menanggapi hal tersebut, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi menekankan penawaran tersebut bisa jadi modus penipuan. Orang yang tidak melakukan vaksinasi COVID-19 otomatis tidak akan tercatat dalam data riwayat vaksinasi di aplikasi SATUSEHAT.
"By sistem tidak bisa terinput ya," kata dr Nadia saat dihubungi Senin (17/4/2023).
dr Nadia meminta masyarakat untuk tidak mudah tergiur dengan tawaran vaksinasi 'bodong'. Ia mengimbau untuk tetap mengikuti program vaksinasi yang telah disediakan oleh pemerintah secara gratis.
"Untuk masyarakat tetap berhati-hati tidak menggunakan jasa tembak vaksin karena manfaat vaksin itu yang kita butuhkan bersama. Dan hati-hati karena terkait penipuan," tegasnya.
NEXT: Data Cakupan Vaksinasi RI
Data Cakupan Vaksinasi RI
Merujuk pada data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan, 86 per 100 penduduk sasaran vaksinasi di Indonesia telah mendapatkan satu dosis. Lebih rinci, berikut adalah data cakupan vaksinasi di Indonesia hingga 17 April 2023.
- Total vaksinasi dosis satu: 203.829.886 dosis atau 86,86%
- Total vaksinasi dosis dua: 174.867.576 dosis atau 74,52%
- Total vaksinasi dosis 3 atau booster pertama: 68.718.953 dosis atau 37,85%
- Total vaksinasi dosis 4 atau booster kedua: 3.132.908 dosis atau 1,73%
Pemerintah menargetkan total sasaran vaksinasi sampai tahap akhir sebanyak 234.666.020 penduduk, mencakup tenaga kesehatan, kelompok lanjut usia, petugas publik, serta masyarakat rentan dan masyarakat umum berusia 12-17 tahun dan usia 6-11 tahun.
Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)











































