Kementerian Kesehatan RI mewanti-wanti adanya lonjakan kasus COVID-19. Masyarakat pun diminta agar kembali memakai masker dan menjalani hidup sehat untuk mencegah potensi lonjakan kasus terutama pada golongan lanjut usia dan kelompok yang belum melakukan vaksinasi COVID-19.
Meskipun kasus baru mengalami penurunan menjadi 1.145 pada hari Kamis dari sebelumnya 1.242 pada hari Rabu, kasus kematian meningkat menjadi 13 dari sebelumnya 12 kasus.
Bahkan kasus aktif pun naik menjadi 10,881 pada hari Kamis dari sebelumnya yang tercatat 10.448 pada Rabu. Begitu juga pasien yang dirawat dalam rata-rata tujuh hari terakhir mengalami kenaikan menjadi 1.617, dari hari sebelumnya 1.573.
"Masyarakat agar aktif kembali memakai masker, terutama untuk orang yang sedang sakit (flu), orang yang kontak erat dengan orang yang sedang sakit, dan apabila kita berada di keramaian dan kerumunan. Tidak lupa jaga kesehatan untuk mencegah kasus kembali naik," kata juru bicara Kementerian Kesehatan RI dr Mohammad Syahril, dikutip dari laman Kemenkes RI, Jumat (21/04).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenaikan kasus COVID-19 ini dipicu oleh varian baru Arcturus atau disebut subvarian Omicron XBB 1.16 yang sangat menular. Adapun sepuluh provinsi dengan kasus konfirmasi tinggi kemarin adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, DI Yogyakarta, Bali, Sulawesi Selatan, Lampung, dan Sumatera Selatan.
Jika ditilik dari sejarah naik dan turunnya kasus COVID-19, Indonesia selalu mengikuti pola yang terjadi di India yang saat ini mengalami lonjakan kasus yang tajam. India mengalami lonjakan kasus hingga 20 persen dalam sehari kemarin dengan kasus per hari kemarin mencapai lebih dari 12.500.
"Sejarah juga menunjukan di Indonesia kasus COVID-19 melonjak bukan karena perjalanan dan hari libur tapi karena adanya varian baru. Untuk itu masyarakat jangan lengah. Ayo kita pakai masker lagi dan hidup sehat," tegasnya.
Gejala Varian Arcturus
Dalam kesempatan terpisah, dr Syahril menyebutkan gejala yang paling banyak ditemukan pada pasien COVID-19 varian Arcturus sejauh ini adalah batuk. Selain itu, gejala lain dari varian ini adalah:
- Demam atau menggigil
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
- Kelelahan
- Nyeri otot atau tubuh
- Sakit kepala
- Kehilangan rasa atau bau
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat atau pilek
- Mual atau muntah
- Diare
Varian Arcturus diketahui juga memiliki gejala yang berbeda dengan varian-varian sebelumnya, yakni gejala yang terlihat pada mata. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Seksi Imunisasi Dinkes DKI, dr Ngabila Salama beberapa waktu lalu.
"Mayoritas mengeluhkan gejala baru mata merah, perih, keluar kotoran mata/belek," jelas dr Ngabila kepada detikcom, Selasa (18/4).











































