Sebuah perusahaan mainan seks atau sex toy Amerika Serikat (AS) siap membayar USD 1.000 atau sekitar Rp 14,9 juta bagi orang yang bersedia masturbasi sebagai bagian dari riset pasar mereka. Perusahaan Lovehoney merekrut 10 orang untuk menjadi anggota Dewan Penasihat Orgasme yang akan menguji dan memberi saran tentang mainan seks baru.
Tidak hanya dibayar USD 1.000 atau Rp 14,9 juta setahun, panel yang terpilih juga akan mendapatkan paket mainan seks bulanan yang bernilai hingga USD 250 atau sekitar Rp 3,7 juta rupiah. Adapun persyaratannya yaitu orang dewasa di atas 18 tahun.
Adapun syarat yang diajukan yakni peserta merupakan warga negara AS dan Kanada, terlepas dari gender, orientasi seksual, serta pengalaman seks mereka. Lovehoney menyebut 'tidak masalah jika pelamar tidak pernah masturbasi atau memiliki ruangan seks yang lengkap'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka akan mendapatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari proses kreatif untuk merancang mainan seks Lovehoney dengan memberikan feedback (umpan balik) dalam kelompok fokus. 10 orang yang beruntung harus me-review mainan seks yang mereka kirim setiap bulan, berpartisipasi dalam kelompok fokus, dan mengisi survei.
Selain me-review mainan seks, mereka juga harus membuat konten untuk dibagikan secara online untuk mempromosikan merek. Lovehoney memulai tur rekrutmen di 16 kota, dimulai di New York dan Los Angeles pada 6 Mei mendatang.
Lovehoney juga akan menyambangi Cheyenne, Wyoming, kota yang membeli mainan seks paling sedikit pada tahun lalu.
"Kami membentuk Dewan Penasihat Orgasme untuk meningkatkan hubungan kami dengan konsumen," ujar penasehat kesehatan seksual Lovehoney Sarah Tomchesson, dikutip dari Daily Mail, Jumat (21/4/2023).
Masturbasi memicu pelepasan hormon perasaan senang, seperti oksitosin dan endorfin, yang meningkatkan suasana hati seseorang. Dia menambahkan, masturbasi masih dianggap tabu dan distigmatisasi di banyak tempat.
"Karena itu, kami ingin mengambil inisiatif rekrutmen kami ke jalan-jalan, bertemu orang-orang di mana mereka berada dan mendidik mereka tentang manfaat masturbasi," lanjut Tomchesson.
Pelamar dapat melamar secara online mulai 1 Mei atau secara langsung di salah satu kota dalam tur.
Masturbasi masih merupakan topik yang sangat tabu, sehingga sulit untuk menentukan apakah seseorang melakukannya terlalu banyak atau terlalu sedikit.
Dalam beberapa tahun terakhir, ada anggapan bahwa akses ke pornografi telah menyebabkan terlalu banyak masturbasi, menyebabkan gelombang masalah seksual dan pandangan yang salah tentang seks. Tetapi sebuah studi baru yang menyarankan untuk tidak masturbasi, menunjukkan efek yang dapat meningkatkan risiko kecemasan, depresi, dan disfungsi ereksi.
Tidak ada angka yang ditentukan secara ilmiah untuk seberapa sering seorang pria atau wanita harus melakukan masturbasi. Namun, profesional medis mendesak orang untuk melakukan kebiasaan itu sesekali, dengan mengatakan itu dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan harga diri dan dapat mengurangi risiko kanker prostat bagi pria.
Selain itu, tidak ada angka seberapa sering seseorang harus berhubungan seks. Tetapi frekuensi terbaik yang disarankan oleh para ilmuwan yaitu seminggu sekali.
(hnu/kna)











































