Penyebab kematian penyanyi Aaron Carter terkuak baru-baru ini. Pada 5 November lalu, Carter ditemukan meninggal dunia dalam keadaan tenggelam di bak mandi. Ia sempat ditemukan oleh pembantu rumah tangga dan diberi CPR sesuai instruksi dari sambungan 911, namun tak terselamatkan.
Menurut sebuah pernyataan dari Los Angeles County Department of Medical Examiner-Coroner Selasa (19/4/2023), penyebab kematian penyanyi berusia 34 tahun itu tak lain efek Xanax dan difluoroethane, yang merupakan propelan aerosol yang ditemukan dalam kaleng semprot. Kematiannya dinyatakan sebagai kecelakaan.
"Berdasarkan temuan otopsi, laporan investigasi dan keadaan, seperti yang diketahui saat ini, Mr. Carter menjadi lumpuh saat berada di bak mandi karena efek menghirup gas terkompresi dan mengkonsumsi alprazolam," kata laporan otopsi, dikutip dari BuzzFeed News, Sabtu (22/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini mengakibatkan dia tenggelam di bawah air, tidak bisa bernapas, dan akhirnya menyebabkan kematiannya," sambungnya.
Carter diketahui sempat menjalani rehabilitas beberapa kali imbas penggunaan narkoba. Juga pada 2019, ia sempat didiagnosis menderita skizofrenia, gangguan bipolar, dan kecemasan, dan sedang minum obat untuk mengobati penyakit tersebut.
Sang kakak yang juga merupakan anggota Backstreet Boys, Nick Carter, sempat mengunggah foto terkait kematian adiknya di akun Instagram.
"Terkadang kita ingin menyalahkan seseorang atau sesuatu atas suatu kerugian," tulisnya dalam keterangan di unggahan tersebut, "Tetapi sebenarnya kecanduan dan penyakit mental adalah penjahat sebenarnya di sini," sambung Nick Carter.
Tunangan dan ibu Carter juga sempat menjelaskan pada pihak penyelidik bahwa Carter tidak bunuh diri. Menurut laporan, Carter dijadwalkan untuk menghubungi konselor narkoba pada malam sebelum kematiannya, tetapi melewatkan janji temu telepon tanpa penjelasan apa pun.
(vyp/vyp)











































